GIANYAR, BALIPOST.com – Sampah kini menjadi persoalan kronis yang harus ditangani bersama. Beragam upaya pun dilakukan untuk mengedukasi masyarakat sehingga sadar pentingnya upaya penanganan sampah ini.

Salah satunya yang dilakukan LPD Desa Adat Sebatu. Mereka memasang plang edukasi, terkait lama waktu mengurai sampah plastik ragam jenis. Upaya ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat untuk mengurangi penggunaan bahan plastik.

Papan edukasi mengurai sampah ini terpasang di pertigaan Desa Sebatu, tepatnya di depan LPD Desa Pakraman Sebatu. Papan yang berbahan kayu itu terdiri dalam beberapa bagian, paling atas papan bertuliskan “Tahukah Anda…berapa lama sampah yang anda buang terurai?”

Baca juga:  Wisata Unta di Pulau Dewata

Selanjutnya di bagian bawah ada tujuh plang yang menjabarkan terkait waktu untuk mengurai ragam jenis sampah plastik. Masing-masing plang itu pun langsung ditempeli sampah plastik.

Seperti sampah botol plastik bisa terurai dalam kurun waktu 450 tahun, sampah kaleng terurai dalam waktu 200 tahun, dan sampah plastik kemasan terurai dalam waktu 100 tahun.

Bendesa Adat Sebatu Wayan Lanus dikonfirmasi Rabu (22/1) menerangkan papan berbahan kayu ini memang sengaja dipasang untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya sampah plastik. “Intinya dengan papan ini kami sosialisasi tentang masalah sampah, Kami ingin menyadarkan masyarakat terkait bahaya sampah itu poinnya,” katanya.

Baca juga:  Spanduk "Tolak Reklamasi Teluk Benoa" Dipasang di Perairan Teluk Benoa

Diakui saat ini produksi sampah di Desa Pakraman Sebatu pun sudah meningkat dari beberapa tahun sebelumya. Beberapa tahun sebelumnya dua armada sampah desa pakraman setempat hanya bergerak seminggu sekali. “Tapi sekarang armada kami harus bergerak tiga hari sekali, itu pun kadang ada yang sampai setiap hari harus dipungut sampahnya,” katanya.

Dikatakan seluruh sampah yang diangkut itu dibawa ke TPA Temesi. Kini pihaknya pun mengimbau masyarakat setempat untuk memilah sampah, terutama sampah organik dan nonorganik. “Harapan kami masyarakat ikut memilah sampah,” katanya.

Baca juga:  Gen Z Bali Diminta Pahami Kebijakan 100 Tahun ke Depan

Sementara itu PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup I Wayan Kujus Pawitra mengatakan di Kabupaten Gianyar memang sudah tumbuh kesadaran akan bahaya sampah. Dikatakan banyak desa yang sudah serius menangani sampah, seperti Desa Guwang, Padangtegal, Pejeng termasuk Desa Pakraman Sebatu. “Memang sudah mulai tumbuh kesadaran bersama dalam pengelolaan dan penanganan sampah, di kalangan milenial, ibu-ibu PKK terutama para tokoh masyarakat,” katanya.

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *