Bali belakangan ini sarat beban dan overload dari segi penduduk sehingga berdampak buruk terhadap pengelolaan tata ruang. Indikator ini haruslah kita sikapi dengan segera jangan merasa kita aman-aman saja hidup di Bali.

Bahkan, belakangan saya juga sering baca di Bali Post kejahatan juga melibatkan wisatawan. Jumlahnya bahkan tergolong tinggi. Untuk itu saya berharap bupati atau wali kota se-Bali lebih serius mengawal tata ruangnya.

Baca juga:  PWA Bali Dipatok Rp250 M di 2025, DPRD Bali Nilai Terlalu Pesimis

Pengawasan pendirian bangunan di areal pertanian juga perlu diintensifkan. Jangan hanya untuk mengejar Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita lupa melakukan pengawasan untuk menjaga keseimbangan ekosistem Bali.

Selain itu, para pengusaha di Bali juga hendaknya lebih peduli dengan alam Bali. Jangan hanya mengeruk untung di Bali namun tak mau berbagi dengan masyarakat Bali yang dengan setia menjaga alam Bali.

Pemilik modal hendaknya memiliki tanggung jawab sosial kepada penduduk Bali dan alamnya, bukan hanya membangun komunikasi di sekitar wilayah investasi. Ingat Bali ini membutuhkan kepedulian secara merata, tak hanya di kawasan-kawasan pariwisata. Kawasan penyangga pariwisata hendaknya juga diperhatikan.

Baca juga:  Beasiswa Miskin (BSM) SMA 2018

I Kadek Arsana

Denpasar, Bali

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *