SINGARAJA, BALIPOST.com – Pelaksanaan vaksinasi anjing secara massal di Kabupaten Buleleng sebagai salah satu antisipasi rabies telah berlangsung tiga pekan. Kurun waktu itu, tercatat sudah 17 ribu lebih anjing yang tersasar. Pelaksanaan program tahunan ini terus digencarkan supaya mampu mencapai target yang telah ditentukan.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng, I Nyoman Swatantra menjelaskan, sejak dimulai 8 Mei lalu, petugas yang berasal dari Kabupaten, kader desa dan A-Team sudah terus turun. Kurun waktu tiga pekan, anjing yang sudah tervaksin mencapai 17.783 ekor, kucing 69 ekor dan monyet 13 ekor.
Selain melalui vaksinasi, sambung Swatantra pencegahan rabies juga bisa dilakukan dengan pembentukan awig tentang pemeliharaan anjing. Hal ini sudah diterapkan oleh sembilan desa, beberapa diantaranya Pakisan, Munduk dan Selat. “Awig ini cukup ampuh mengantisipasi kasus rabies. Kami berharap desa lain mengikuti,” ucapnya.
Pembuatan awig itu selama ini masih diwarnai sanski yang belum pasti. Masih ada tarik ulur karena dianggap terlalu berat. “Memang kami sudah membuat acuan untuk itu. Tetapi itu tetap memerlukan persetujuan antara kepala desa dengan adat. Ini terus kami bina,” pungkasnya.
Program yang akan berlangsung hingga 31 Juli ini menargetkan minimal 70 persen atau 64 ribu anjing dari total populasi yang mencapai 91 ekor tervaksinasi. Selama bergulir, petugas masih dihadapkan kendala klasik, yakni masih banyaknya anjing yang diliarkan. “Kondisi geografis juga menjadi kendala dalam program ini. Tetapi ini akan terus kami gencarkan. Sosialisasi ke warga juga terus berjalan,” katanya.
Sebagai bentuk antisipasi rabies, vaksinasi tak hanya dilakukan dalam kurun tiga bulan ini saja, tetapi juga setelah itu. “Setelah tiga bulan ini, kami akan tetap melakukan penyisiran,” terang Swatantra. (Sosiawan/balipost)