DENPASAR, BALIPOST.com – Pesepak bola Bagus Yoga Setiawan ikut andil membawa Persijap Jepara merebut gelar juara pada Kompetisi Liga 3 Nasional tahun 2019. Pemain yang berposisi sayap ini tak menyangka mengantarkan Persijap naik kasta ke Kompetisi Liga 2 musim 2020 ini.
Ia pun tak menduga kecipratan bonus dari manajemen Persijap, padahal sebelumnya ikut berlatih bersama Perseden Denpasar. Yoga mengakui, setelah berlatih bersama Tim Laskar Catur Muka beberapa pekan, ternyata tenaganya tidak diperlukan tim.
Bersyukur ia berlabuh ke Persijap dan hanya merumput sebulan tetapi menerima bonus seolah-olah bekerja setahun. “Saya sangat terharu menerima bonus yang nilainya lumayan,” sebut putra tunggal pasangan I Gede Sandi Arta dan Arumawati ini.
Yoga menerangkan, pada babak 32 besar nasional dirinya baru tiba di Jepara dan tidak sempat main melawan Perseden. Tetapi diturunkan ketika meladeni Persidago Gorontalo dan PS Mamuju Sulbar. “Saya hobi bermain bola sejak kecil, persisnya ketika duduk di bangku kelas II SD,” ungkap pemain kelahiran Magetan, 7 Agustus 1998 ini.
Ia mulai menendang bola di SSB Birlian Legian, kemudian berguru ke Jimah Sport Academy dan Bali Soccer Boys (BSB) yang dilatih Budi Santoso. Selanjutnya, Yoga bergabung ke Arema Malang, kemudian mendapat beasiswa di Akademi Villa 2000 Jakarta.
Ia sempat bergabung di Borneo FC, bahkan pernah berkostum PS Badung. Yang membanggakan, Yoga membawa tim sekolahnya SMP Negeri 2 Kuta juara Liga Pelajar Indonesia (LPI) Provinsi Bali.
Tim sekolahnya SMP Negeri 2 Kuta mewakili Bali ke tingkat nasional. Yang menyedihkan, Yoga terjaring tim pemandu bakat, bahkan berhak berguru ke Akademi Frenz United Malaysia selama beberapa tahun. “Sayangnya surat pemanggilan tiba di sekolah sudah kedaluwarsa,” keluhnya.
Padahal, rekan seangkatan Yoga yang menimbah ilmu di Negeri Jiran, para alumninya merumput pada berbagai klub Liga 1. Yoga bercita-cita ingin menjadi anggota TNI-AD sebab dirinya setia membela negara. (Daniel Fajry/balipost)
