DENPASAR, BALIPOST.com – Puncak HUT ke-67 Yayasan Dwijendra Denpasar diperingati secara sederhana, Selasa (28/1). Peringatan HUT diisi dengan apel bendera diikuti siswa, guru, dosen dan karyawan.
Menariknya Pembina Upacara Ketua Yayasan Dwijendra Dr. Ketut Wirawan, S.H., M.Hum., dan peserta upacara mengenakan pakaian adat Bali. Ini kali pertama upacara bendera di Dwijendra mengenakan pakain adat Bali.
Pada resepsi HUT dihadiri sejumlah bndesa dan pangelingsir puri di Kota Denpasar. Di antaranya Cok. Ratmadi dari Puri Satria, pangelingsir Puri Jrokuta, A.A. Jaka Pratidnya dan pangelingsir Puri Kesiman, A.A. Ngurah Gede Kusuma Wardana. Juga hadir tokoh Puri Penatih, Pemecutan, dan Peguyangan, Ketua Pembina Yayasan, IB Erwin Ranawijaya, pengawas dan pengurus lainnya.
Ketua Yayasan Dwijendra, Ketut Wirawan mengungkapkan sengaja mengundang para bendesa dan tokoh puri di Denpasar karena berkat jasa puri dan bendesa di Denpasar, Dwijendra lahir dan berkembang seperti sekarang. Di usia 67 tahun dia mengedepankan konsolidasi demi kemajuan lembaga. Caranya, dengan menaikkan gaji guru dan dosen setiap tahun minimal 10 persen dari gaji pokok. (Adv/balipost)