GORONTALO, BALIPOST.com – Tidak mau membiarkan momen Ramadan lewat begitu saja, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo menjadikan Pentadio Resort sebagai titik wisata Ramadan bagi masyarakat. Di tempat ini, wisatawan akan bisa menghabiskan waktunya untuk kegiatan positif.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Gorontalo, Ruslan Tatu mengatakan, Wisata Ramadan disediakan bagi masyarakat yang ingin menunggu waktu berbuka puasa sambil memancing ikan dan mendengarkan lantunan musik religi, belajar Alquran dan ceramah.

“Memancing itu salah satu hobi yang banyak diminati oleh masyarakat dan kita sudah menyiapkan lokasi yang strategis. Wisata ramadan dimulai pada pukul 17.00 Wita hingga waktu berbuka puasa,” ujar Ruslan.

Baca juga:  PWI Terpadu Cross Border Ditebar di Singapura

Di tempat itu juga, lanjut Ruslan, disediakan lokasi untuk membaca Alquran serta mendengarkan ceramah agama serta pusat wisata halal dan sehat. Diberharapkan, masyarakat dapat menyemarakkan bulan Ramadan dengan kegiatan yang positif.

“Saya juga berharap kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jika ingin berbuka puasa bersama, dengan pengendara becak motor (bentor), anak panti asuhan maupun masyarakat, dilakukan di tempat ini,” pintanya.

Ruslan menambahkan, wisata Ramadan ini dibuat bagi pengunjung agar dapat menikmati suasana wisata ramadan yang terinspirasi dengan hal-hal positif serta merupakan ajang promosi objek wisata Pentadio Resort.

“Wisata ramadan sebagai wahana silaturahim antara pemerintah dan masyarakat. Program kami pada tahun 2017, terdapat beberapa kegiatan di antaranya, Wisata Ramadan, perayaan tradisi malam Qunut, Festival Tumbilotihe dan Gebyar perayaan ketupat,” ujar Ruslan.

Baca juga:  Video Wonderful Indonesia Sukses Hipnotis SMART Airports 2017 di Munich

Menpar Arief Yahya mengingatkan agar Pemda dan pengelola destinasi menjaga kebersihan dan kerapian destinasi. Jangan sampai ada banyak keluhan soal sampah, dan toilet yang tidak nyaman. “Karena itu semua masuk dalam 14 pilar yang dinilai oleh TTCI Travel and Tourism Competitiveness Index yang dinilai oleh World Economic Forum (WEF),” kata dia.

Apalagi di saat Bulan Suci Ramadan. Biasanya, pergerakan wisata religi itu makin kuat dan besar. Wisatawan nusantara akan berziarah ke tempat-tempat yang dinilai memiliki sejarah yang kuat. “Pesan saya, jaga kebersihan,” paparnya.

Baca juga:  Resmi Dibuka, Festival Pacu Jalur, Kearifan Lokal Riau yang Go Internasional

Menpar Arief Yahya tidak gusar dengan menurunnya jumlah kunjungan wisata pada Juni 2016. Tercatat terjadi penurunan 6,3 persen dibanding kunjungan wisata pada Mei 2016. “Juni bertepatan dengan Ramadan. Jumlah wisawatan muslim turun sekitar 40 persen sejak puasa sampai Idul Fitri. Secara total, ada penurunan 8 persen kunjungan wisata selama Ramadan,” jelas mantan Dirut PT Telkom ini.

Namun, penurunan itu tidak berimbas kepada industri pariwisata yang ada. Menurut Menpar, walaupun wisatawan asing menurun, industri pariwisata tetap menggeliat karena kenaikkan wisatawan nusantara.

“Yang menurun adalah Wisman, tetapi wisnus naik drastis karena Lebaran. Industri masih bisa tersenyum, karena terkompensasi lebih besar dari wisatawan nusantara,” jelasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *