Bizzy Group memperkuat posisi dengan menawarkan pelayanan yang berbeda dari yang lain. Setelah melihat dampak positif dari produknya di tahun 2019, Bizzy Group terus mengembangkan usahanya untuk membuat dampak positif yang lebih luas dengan mempercepat proses pengembangan platform end-to-end supply chain. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pengembangan bisnis bisa makin cepat dengan efisiensi mata rantai suplai. Terlebih kini zamannya digital sehingga mewujudkan langkah ini bisa dilakukan lewat platform yang terintegrasi.

Salah satu perusahaan digital yang mengembangkan platform ini adalah Bizzy Group. Di 2020, Bizzy Group terus mengembangkan usahanya untuk membuat dampak positif yang lebih luas dengan mempercepat proses pengembangan platform end-to-end supply chain.

Bizzy Group menargetkan platform ini siap untuk digunakan sebelum hari raya Idul Fitri dan fokus untuk menambahkan beberapa kategori produk. CEO Bizzy Group, Andrew Mawikere, menjelaskan saat ini, pihaknya sedang berusaha untuk membuat dampak positif yang lebih luas dengan mempercepat proses pengembangan platform end-to-end supply chain.

Baca juga:  Belasan Ribu Warga Karangasem Tak Bayar Pajak Kendaraan

Untuk mendukung end-to-end supply chain, Bizzy Group menghadirkan empat layanan baru yaitu Bizzy POS, Truckway, Bizzy Field Force dan Smart Warehouse. Keempat layanan tersebut bertujuan untuk mendorong efisiensi di supply chain dan membantu UMKM mengembangkan bisnisnya.Sebagai contoh, Truckway dapat membantu perusahaan untuk mengoptimalkan muatan dan rute pengiriman.

Sementara, Bizzy POS dapat membantu pedagang untuk mendapatkan barang yang mereka perlukan dengan jumlah yang tepat, harga yang tepat dan waktu yang tepat. Sebagai tambahan, Bizzy POS ditujukan untuk membantu pedagang dengan menawarkan berbagai produk yang sesuai dengan target konsumen dan pembiayaan yang dapat membantu mereka untuk tumbuh.

Baca juga:  Jadikan Koperasi dan UKM Lokomotif Ekonomi Bali

Sedangkan Bizzy Field Force adalah aplikasi yang membantu mengelola tim sales dan memiliki opsi dalam mengombinasikan tim sales guna mengoptimalkan biaya, sehingga tidak ada tim sales yang tumpang tindih. Layanan berikutnya yaitu Smart Warehouse yang akan membantu untuk melacak stok barang dan membantu pelanggan melakukan pengadaan dengan lebih pintar.

“Kami membantu mengelola stok pelanggan sehingga pelanggan bisa lebih mudah mengambil keputusan guna mengoptimalkan penjualan. Fase pertama lebih banyak fokus mendapatkan data terkait keputusan yang tepat dan mengoptimalkan alurnya. Fase kedua akan mengimplementasikan machine learning agar lebih peka jika ada human error dalam prosesnya.” jelas Andrew. (kmb/balipost)

Baca juga:  Menkominfo Bahas Kemitraan Digital dengan Portugal
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *