Korban terjatuh saat melasti Pengurip Gumi Pura Luhur Batukau jalani operasi di BRSUD Tabanan. (BP/san)

TABANAN, BALIPOST.com – Wayan Sugandi (54) yang mengalami patah tulang saat ngiring melasti karya agung pangurip gumi menjalani operasi di BRSU Tabanan, Jumat (31/1) pagi. Sugandi mengalami patah tulang di pangkal paha kiri dan pergelangan tangan kiri.

Wadir Pelayanan Medis BRSUD Tabanan dr. Ni Luh Gede Sukardiasih mengatakan saat tiba di RS, kondisi kesadaran pasien baik. Untuk patah tulangnya memerlukan operasi penyambungan dan pemasangan pen. ‘”Jadi tidak bisa ditangani hanya dengan gips. Harus dengan operasi untuk menyambungkan kembali tulangnya yang patah. Tetapi secara umum kondisi pasien bagus. Tidak ada cidera kepala dan perdarahan dalam akibat jatuh,” ujarnya.

Baca juga:  Hampir Sepekan Dirawat, Hasil PDP COVID-19 di RSU Tabanan Belum Keluar

Putri pertama dari Wayan Sugandi, Putri Handayani (30) saat ditemui di depan ruang operasi BRSU Tabanan mengaku tidak tahu detail kejadian jatuhnya Sugandi saat prosesi melasti berlangsung di Pura Luhur Tanah Lot. “Saya dapat telepon dari paman kalau ayah saya jatuh dari tebing ketinggian sekitar 7 sampai 8 meter,” ujarnya.

Sugandi sempat dilarikan ke RS Nyitdah dan kemudian dirujuk ke BRSU Tabanan pada Kamis (30/1) malam. Sugandi masuk ruang operasi BRSU Tabanan pada Jumat pukul 08.00 Wita. (Wira Sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Pengamanan Prosesi Melasti Pengurip Gumi Pura Luhur Batukau Makin Dimatangkan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *