Komang Harik Adi Putra. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pesilat Komang Harik Adi Putra merupakan pesilat yang mendulang emas di kelas E (65-70 kg) pada Asian Games (AG) di Indonesia (2018). Ia pun menerima bonus Rp 1,5 miliar plus menjadi PNS di Dispora Bali.

Uang sebanyak itu dipakai membeli rumah, berikut membangun rumah lama sekaligus menaikkan sanggah. Harik sukses menaklukkan musuh bebuyutannya Jufri Jamari (Malaysia) pada laga pamungkas hajatan multievent empat tahunan antarnegara se-Asia.

Bahkan, pada kejuaraan dunia di Singapura akhir 2018, Harik kembali menyabet emas sekaligus menundukkan pesilat asal Negeri Jiran pada babak penyisihan. Sayangnya, Harik tak berlaga pada SEA Games Filipina (2019) karena cabor beladiri warisan nenek moyang kita ini tidak mempertandingkan kelas E.

Baca juga:  PGI Rekrut 9 Pegolf ke Kualifikasi PON

Akan tetapi, Harik turun di Pra-PON wilayah I dan kembali mendulang emas. “Astungkara, doakan saja saya bisa kembali merebut emas pada PON Papua,” ujar pesilat kelahiran Buleleng, 14 Oktober 1994 ini.

Pesaing berat Harik datang dari peraih emas Pra-PON wilayah II dan III. Ia pun tetap mematok target merebut emas pada PON di Bumi Cendrawasih. “Yang penting, saya tak mau meremehkan kekuatan lawan. Apalagi peta kekuatan dan jurus silat sudah merata pada seluruh provinsi,” terang putra ketiga pasangan Ketut Mudastra dan Ni Nyoman Sarianis.

Baca juga:  Skuad Karate Pra PON Dekati Tim Definitif

Harik pun tekun berlatih di Padepokan PSPS Bakti Negara, Batu Mekaem, di tangani pelatih Gusti Semarajaya dan Kadek Satra. “Saya berlatih tiap Rabu dan Jumat. Namun menambah porsi latihan sendiri tiap hari, sebagaimana yang saya dapatkan di Pelatnas,” ungkap Alumnus Penjaskesrek IKIP PGRI Bali ini.

Harik mulai menekuni dunia persilatan sejak duduk di bangku kelas VI SDN 19 Dangin Puri, kemudian mulai juara sejak duduk di bangku SMP Dwijendra. Selanjutnya Harik masuk Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) ketika duduk di bangku kelas II SMAN 2 Denpasar (Resman).

Baca juga:  Jalur Pemargi Pemelastian Pengurip Gumi Pura Luhur Batukaru

Pada hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia, Harik pertama kali berlaga pada PON di Jabar (2016) dan meraih emas di kelas E. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *