Ilustrasi. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Tiap hujan lebat, warga Banjar Galih, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, dipastikan terisolir. Sebab, banjar tersebut dikelilingi sungai sehingga saat hujan air akan meluap hingga melumpuhkan akses jalan.

Wakil Ketua I DPRD Karangasem Nengah Sumardi menjelaskan, jumlah penduduk di banjar itu sekitar 126 KK. Sedangkan akses jalan hanya ada satu. “Masyarakta tak bisa ke luar, kerja dan bersekolah saat hujan. Warga harus nunggu hujan reda lantaran tidak ada jalan alternatif lain,’’ ucapnya.

Baca juga:  Puncak IBTK, Gubernur Koster Doakan Jagad dan Krama Bali Rahayu

Sumardi menambahkan, saat hujan lebat pagi hari, siswa dari Dusun Galih meliburkan diri alias tidak bersekolah. Terkait kondisi ini, warga berharap ada pembangunan jembatan di kawasan tersebut.

“Harus dibangunkan jembatan. Mengingat jalan itu rusak karena dilalui air sungai. Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jembatan sekitar Rp 3 miliar,” jelas Sumardi. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *