SINGARAJA, BALIPOST.com – Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori (PANDBTK) benar–benar menjadi organisasi soroh/klan yang menjadi teladan di Bali. Dalam setiap upacara Yadnya yang digelar, selalu menjadi contoh baik, kesederhanaan dan kepatutan akan sesana sebagai warih dalem.
Hal ini disampaikan saat kunjungan Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III ke upacara Atma Wedana Semeton Arya Tegeh Kori di Desa Gobleg Sukasada Buleleng. Atas undangan Ketua Umum PANDBTK, Brigjen Pol (Purn) Njoman Gde Suweta dan keluarga besar Dadia Tegeh Kori Gobleg (Ki Barak), Shri Arya Wedakarna merasa takjub akan kerapian dan kesederhanaan upacara yang dihelat.
“Tiang mengapresiasi atas kerja nyata Semeton Tegeh Kori di Gobleg yang bisa membuat acara ini begitu sederhana, rapi namun sakral. Ini mungkin upacara atma wedana yang paling rapi yang pernah saya kunjungi di Bali. Tentu ini tidak lepas dari tingginya Jnana yang dimiliki oleh penglingsir dan juga oleh umat Hindu yang ada di sini. Tiang angayubagi dan semoga seluruh upacara berlangsung dengan lancar,” ungkap Gusti Wedakarna yang juga Sekjen PANDBTRK ini.
Ditemui usai acara, Shri Arya Wedakarna yang juga seorang anggota DPD RI utusan Provinsi Bali ini juga menyampaikan bahwa sudah sepatutnya semeton Tegeh Kori harus percaya diri sebagai warih dari Raja Badung yang pertama yakni I Gusti Tegeh Kori sebagai Pendiri Kerajaan Badung pertama. “Saya kira sebagai pelanjut Dinasti Tegeh Kori, seluruh warih harus yakin dulu dengan sejarahnya sendiri. Dan kita tahu bahwa selama ratusan tahun, Sejarah Ida Betara I Gusti Tegeh Kori coba untuk dihapuskan, begitu juga coba dikaburkan oleh para Raja Raja yang berkuasa saat itu, belum lagi sejarah leluhur tersimpan di luar negeri,” ungkapnya. (Adv/balipost)