Wisatawan mancanegara berjalan-jalan di Kuta sebelum pandemi COVID-19 melanda. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Meskipun belum ada data pasti, namun penurunan kunjungan wisatawan Tiongkok sudah mulai terasa. Utamanya sangat berimbas pada tingkat hunian hotel atau okupansi.

Daerah yang terimbas, antara lain daerah Nusa Dua, Seminyak, Canggu dan Kuta. “Kita belum dapatkan data secara nyata, tetapi dari airport memang kunjungan (wisatawan mancanegara, red) yang biasanya per hari itu sekitar 18-19 ribu, sekarang rata-rata 13.500-14 ribu,” ujar Ketua BHA, Ricky Putra di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Senin (10/2).

Baca juga:  Dari Korban Kompor Pembakaran Jenazah hingga Sanggah Kemulan Terbakar

Artinya, lanjut Ricky, nyata ada pengurangan kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 4.000-4.500 per hari. Pihaknya meyakini pengurangan itu berasal dari wisatawan Tiongkok.

Mengingat, rata-rata kedatangan wisatawan dari mainland China itu mencapai 4.000-4.500 per hari sebelum ada wabah virus corona. “Apalagi penerbangan dari dan ke China distop sementara, ini pasti berimplikasi sangat besar. Secara keseluruhan mungkin bisa mengurangi jumlah kunjungan wisatawan 25-27 persen sesuai dengan market share dari tamu Tiongkok,” jelasnya.

Baca juga:  Dari Bupati Badung Keluarkan SE PPKM hingga Balapan Liar dan Tajen Masih Marak

Ricky menambahkan, penurunan kunjungan wisatawan Tiongkok ini berimbas pada tingkat okupansi hotel. Di Nusa Dua, Seminyak, Canggu dan Kuta, tingkat okupansi rata-rata 30-35 persen bahkan ada beberapa yang 20 persen. Sedangkan di Ubud dan Denpasar khususnya Sanur tergolong masih stabil antara 55-65 persen. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN