BANGLI, BALIPOST.com – Umat Hindu pada 25 Maret akan merayakan Nyepi. Seiring dengan itu, umat pun mulai mempersiapkan ogoh-ogoh.
Karena Bangli akan menggelar pilkada tahun ini, Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bangli pun meminta agar ogoh-ogoh tidak ada yang bernuansa politik.
Ketua PHDI Kabupaten Bangli Nyoman Sukra mengatakan, pembuatan ogoh-ogoh harus tetap memperhatiakan etika, estetika dan nilai religius. Ogoh-ogoh tidak boleh ada unsur politiknya.
Mengacu pada sastra, ogoh-ogoh harus berbentuk bhuta kala. Dalam pengarakannya nanti tidak diperkenankan sampai melewati wilayah adat.
Pengaraknya pun tidak boleh menggunakan atribut partai atau baju bergambar calon. “Saat pengarakan ogoh-ogoh dilarang membunyikan petasan, meriam, minum miras dan hindari menggunakan iringan musik. Waktunya pun tidak boleh lewat sampai jam sembilan malam,” terangnya. (Dayu Swasrina/balipost)