DENPASAR, BALIPOST.com – Tak hanya dipusingkan akibat kematian ratusan babi, peternak babi kini dihadapkan pada enggannya masyarakat untuk menkonsumsi daging babi. Terbukti, pada Galungan yang semestinya menjadi puncak penjualan justru sepi pembeli.

Salah satu peternak, Kaded Adnyana mengalami hal ini. Dengan raut wajah sedih, peternak babi asal Nusa Penida, Klungkung ini menunjukkkan kandangnya yang masih dipenuhi puluhan babi siap potong. Adnyana menuturkan puluhan babi siap potong ini merupakan ternak yang dipelihara sejak beberapa bulan lalu yang diharapkan pada Galungan akan laku terjual.

Baca juga:  Doyan Dugem, Anak Belasan Tahun Mencuri

Namun, apa daya sejak maraknya kematian ternak babi yang melanda beberapa wilayah di Bali, masyarakat enggan mengkonsumsi daging babi meski harganya anjlok. Selain rugi total, Adnyana mengaku menjadi putus asa untuk menekuni profesi yang telah digelutinya sejak 7 tahun lalu.

Adnyana juga menyatakan sebelumnya puluhan ternak babi peliharaannya juga mati mendadak. Mencegah kerugian yang lebih besar, pihaknya berinisiatif memberi vitamin pada ternaknya yang berakibat bertambahnya ongkos produksi. Sebab, vitamin tersebut dibeli dengan harga 95 ribu per botolnya. (Sufiatna/Mondris/balitv)

Baca juga:  Jumlahnya Tidak Masuk Akal, Pemerintah Didesak Keluarkan Data Akurat Babi Mati Mendadak
BAGIKAN