Perajin membuat produk tenun pegeringsingan. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Permintaan kain geringsing dan peradoan dihasilkan perajin di Tenganan Pegeringsingan mengalami peningkatan. Sayangnya, perajin kewalahan memenuhi permintaan.

Perajin kain geringsing, Sudarsi mengatakan, permintaan kain geringsing dan peradoan khas Tenganan Pegeringsingan, mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hanya saja, jumlah perajin sangat terbatas. ‘’Permintaan selain dari Karangasem, juga dari luar seperti Denpasar, Gianyar, Badung, hingga beberapa daerah di Pulau Jawa,’’ ucapnya.

Baca juga:  Terus Berkembang, LPD Desa Adat Nyuh Kuning Kini Miliki Kantor Baru

Menurutnya, pembuatan kain khas tersebut memakan waktu cukup lama. Satu lembar kain diselesaikan selama dua sampai tiga hari. ‘’Saya kerjakan sendiri makanya lama,’’ ungkapnya.

Harga satu lembar kain bervariasi. Kain geringsing dengan ukuran 2 meter dihargai Rp 900 ribu per kain.

Sedangkan kain peradoan ukuran 2 meter x 30 centimeter per lembarnya sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu. ‘’Harga kain mahal karena masih alami. Proses memberi warna juga cukup lama,’’ katanya.

Baca juga:  CDC : Masker Kain Tak Efektif Tangkal Omicron

Klian Tenganan Pegeringsingan Wayan Sudarsana menjelaskan, tingginya permintaan membuat para perajin cukup kewalahan. ‘’Kini perajin kain geringsing hanya 29 orang. Jumlah ini, jelas perajin kewalahan memenuhi orderan,’’ ucapnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN