MANADO, BALIPOST.com – Kehadiran UKM Center perlu dimanfaatkan sebagai sarana pemasaran bagi produk UKM yang dihasilkan. Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga pun meminta agar pemerintah daerah di seluruh Indonesia mampu menyediakan UKM Center tersebut.
“Apalagi Sulawesi Utara yang memiliki potensi wisata terbesar kedua di Indonesia setelah Bali. Karena, pariwisata tanpa kehadiran UKM juga akan kering”, kata dia dalam acara pelatihan peningkatan kapasitas SDM KUMKM di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (2/6).
Ia menambahkan, agar sebuah destinasi wisata semakin banyak dikunjungi turis, maka semua pihak harus mampu memelihara kearifan budaya lokal. Hal itu bisa ditunjukkan dengan kehadiran kuliner khas daerah, kerajinan tangan, keindahan alam yang dimiliki masing-masing daerah dan sebagainya. “Di sini peran UKM sangat diperlukan”, ujar Puspayoga.
Selain itu, hak cipta para pelaku UKM perlu diperhatikan agar tidak ditiru pesaing. Ia pun mendorong Pemda agar lebih giat menjaga hak cipta produk UKM dan hak merek bagi pelaku kuliner di daerahnya di tengah upaya pemerintah membangun sektor infrastruktur dan pariwisata.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur bertujuan untuk mengurangi biaya produksi, termasuk bagi para pelaku UKM. Sedangkan pembangunan sektor pariwisata didorong untuk meningkatkan penerimaan devisa negara.
“Dari dua fokus pembangunan itu mengandung tiga dampak positif, yaitu sosial ekonomi tinggi, sosial budaya tinggi, dan sosial politik tinggi yang berujung akan memperkuat NKRI”, kata Puspayoga.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw meminta mahasiswa untuk mengubah mindset dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja dengan mulai merintis menjadi seorang wirausaha. “Di Sulut banyak peluang bagi para wirausaha, terutama di sektor pariwisata kita yang terus berkembang,” ujarnya.
Apalagi terbukanya peluang menjadi eksportir dengan adanya jalur kapal Roro dari Bitung ke Filipina. (kmb/balitv)