Ketua Tim Penanggulangan Corona Virus Rs Tabanan, dr. I Gede Sudiarta: (kiri), Dirut RS Tabanan, I Nyoman Susila saat memberikan keterangan, Rabu (4/3). (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Pasien dalam pengawasan Corona (COVID-19) yang dirawat di BRSU Tabanan mencapai 2 orang. Yakni rujukan dari RSUD Sanjiwani dan RS Wangaya.

Keduanya dirujuk ke BRSU Tabanan pada Selasa (3/3). Menurut Ketua Tim Penanggulangan Corona Virus Rs Tabanan, dr. I Gede Sudiarta seizin Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Suratmika, pasien yang dirawat di RS Tabanan, satu kiriman dari Gianyar dan Wangaya dalam observasi satu malam setelah di VCT oleh dokter spesialis paru, kondisinya membaik.

Baca juga:  Indonesia Terpapar Corona, Ini Persiapan RSUD Sanjiwani Jadi Salah Satu RS Rujukan

Dikatakan, mereka tidak panas lagi hanya masih batuk pilek. Ia mengutarakan, kedua pasien punya riwayat TBC. Bahkan untuk pasien laki-laki yang dirujuk dari RS Wangaya sudah mendapat pengobatan selama 10 tahun.

Sementara pasien berkebangsaan Rusia yang sebelumnya dirawat di RSUD Sanjiwani sempat berobat di negara lain. “Pasien sejak diterima di Tabanan tidak ada sesak hanya pilek dan batuk. Masih menunggu hasil swab, pemeriksaan swab kedua sudah diambil oleh Dinas Provinsi dan menunggu sekitar lima hari. Pengambilan lab swab di Bali bisa dilakukan tapi tetap. Dikirim ke lab Jakarta (Litbangkes, red),” paparnya didampingi Dirut RS Tabanan, I Nyoman Susila.

Baca juga:  Dari Kasus Korupsi di Bali Dipantau KPK hingga Rekayasa Belasan Buku Tabungan

Ia menjelaskan selama wabah Corona melanda, sudah ada tiga pasien dalam pengawasan Corona yang dirawat BRSU Tabanan.

Ia pun menghimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan mencegah penularan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, menghindari kontak dan menjaga etika batuk (tutup mulut), memasak olahan makanan dengan matang. “Kalau ada gejala batuk pilek segera kontrol ke klinik terdekat,” katanya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN