Wisatawan berkunjung ke Nusa Penida. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Guncangan terhadap ekonomi Bali akibat wabah virus Corona harus diantisipasi dampak jangka pendeknya. Karena Bali tergantung dengan pariwisata, maka mempertahankan tingkat kunjungan wisatawan adalah solusi terbaik yang harus segera dilakukan.

Gerakan sinergi bersama mencintai Bali menjadi strategi penting guna menjaga nafas pariwisata Bali. Pariwisata Bali seringkali mengalami guncangan-guncangan. Beberapa diantaranya kejadian krisis perang teluk tahun 1990-1991, Bom Bali tahun 2002, virus SARS tahun 2003 dan  erupsi Gunung Agung tahun 2017.

Saat ini kembali pariwisata Bali mengalami guncangan akibat merebaknya isu virus Corona yang terjadi di beberapa negara. Berbagai peristiwa tersebut semakin mematangkan pengalaman Bali dalam mengelola dan meningkatkan daya tahan kepariwisataan.

Baca juga:  Turun, Tingkat Kunjungan Siswa ke Museum Subak

Selama ini, penguatan daya tahan dan daya dukung Bali juga telah dilakukan pemerintah provinsi Bali melalui berbagai kebijakan. Yang telah diakui dunia salah satunya adalah pembatasan timbulan sampah plastik.

Ada pula kebijakan dalam bidang infrastruktur melalui pembangunan jalan dan pengembangan pelabuhan dan bandara. Ketika ketakutan akan wabah virus Corona menguat, Bali juga telah mengambil langkah.

Yang utama adalah memastikan kesiapsiagaan seluruh fasilitas dan tenaga kesehatan Bali mengantisipasi wabah virus corona. Peninjauan langsung Gubernur Bali Wayan Koster ke sejumlah fasilitas kesehatan termasuk bandara telah dilakukan. Ini untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa Bali memperhatikan masalah keamanan warga dan wisatawan dalam bidang kesehatan.

Baca juga:  Pulang Umroh, Warga Karangasem Masuk Pemantauan Corona

Langkah berikutnya yang akan segera dilakukan adalah menunjukkan bahwa Bali selalu aman dan nyaman untuk dikunjungi. Pemerintah Bali menyiapkan gerakan Mencintai Bali. Wujud nyata gerakan berupa digelarnya sejumlah event bertaraf internasional.

Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah tentunya ditujukan pada penyelamatan ekonomi masyarakat Bali yang masih sangat tergantung dari pariwisata. Guncangan sektor pariwisata yang tiba-tiba dalam jangka pendek akan berdampak besar bagi ekonomi Bali. Gerakan mencintai Bali diharapkan menjaga nafas pariwisata Bali tetap berdenyut.  (Nyoman Winata/balipost)

Baca juga:  Protes Tarif Retribusi, Pedagang Ruko Pasar Banyuasri Datangi DPRD Buleleng

Ulasan mengenai upaya menjaga denyut Bali ditengah wabah Corona dapat dibaca di Harian Bali Post, Jumat 6  Maret 2020.

BAGIKAN