Salah satu aktvitas ekonomi Bali di Pasar Seni Kuta. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pertumbuhan ekonomi Bali selalu berada di atas rata-rata nasional. Tingkat kemiskinan dan pengangguran juga lebih baik dibandingkan daerah lainnya di Indonesia.

Data-data tersebut menjadi indikator tingkat kesejahteraan masyarakat Bali lebih baik. Kekuatan ekonomi Bali ditunjang oleh kemajuan sektor pariwisata, sehingga dampak virus Corona dipastikan akan menurunkan prestasi ekonomi Bali.

Penurunan ekonomi Bali, akibat virus Corona perlu diantisipasi segera karena berkaitan dengan banyak aspek lainnya. Salah satu dampak adalah meningkatnya kerawanan sosial.

Kesulitan ekonomi yang dialami masyarakat dapat memicu tindakan kriminalitas. Selain itu penurunan yang terlalu dalam pada ekonomi Bali dalam jangka panjang mengakibatkan krisis multidimensi.

Baca juga:  Pariwisata Bali Sudah Dibuka, Belum Ada Perusahaan di Badung Lapor Pekerjakan Kembali Karyawannya

Dalam jangka pendek, yang perlu dilakukan adalah pengendalian inflasi. Ini berarti kenaikan harga-harga barang terutama kebutuhan pokok jangan sampai membebani rakyat. Upaya nyata yang bisa dilakukan, menjamin ketersediaan jumlah barang di pasar.

Langkah lainnya adalah menjaga daya beli masyarakat, dengan mempercepat belanja-belanja strategis di APBD Provinsi maupun kabupaten kota di Bali.  Belanja proyek dan bantuan sosial serta hibah akan membuat peredaran uang di masyarakat tetap terjaga.

Langkah menjaga daya beli masyarakat sudah diinisiasi oleh pemerintah provinsi bali melalui kebijakan percepatan belanja APBD provinsi Bali. Pemerintah provinsi Bali juga meminta agar kabupaten dan kota dapat melakukan langkah serupa.

Baca juga:  Pejambret di Pura Batuan, Komplotan Lintas Provinsi Spesialis Wisatawan

Sementara itu menjaga inflasi,  yang dapat dilakukan adalah menjamin pasokan barang-barang kebutuhan pokok. Dalam upaya ini, pertanian Bali akan mendapatkan momentum untuk bangkit.

Produk pertanian mulai dari beras, sayur-mayur, cabai, bawang putih dan merah dapat disediakan oleh petani Bali. Ini berarti pertanian Bali menjadi harus benar-benar kembali mendapatkan perhatian pemerintah.

Hingga awal maret, dampak langsung dari virus Corona terhadap ekonomi Bali, mungkin belum terlalu terasa. Namun jika dalam jangka waktu enam bulan kedepan kondisi pariwisata Bali makin terpuruk, maka kemungkinan besar penurunan ekonomi akan mulai dirasakan.

Baca juga:  Pengangguran di Gianyar Meningkat 7,53 Persen

Untuk itulah langkah antisipasi mengendalikan dampak ekonomi Bali akibat virus Corona sesegera mungkin dapat dilakukan. Pemerintah daerah harus bekerja sedikit ekstra. Jangan hanya melakukan kegiatan rutinitas birokrasi yang cenderung monoton. (Nyoman Winata/balipost)

Ulasan mengenai perlunya pengendalian dampak ekonomi akibat virus Corona dapat dibaca di Harian Bali Post, Rabu 11 maret 2020.

BAGIKAN