DENPASAR, BALIPOST.com – Fenomena Halo Matahari terjadi di langit Kota Denpasar, Bali, Selasa (10/3). Momen langka ini kemudian diabadikan sejumlah warga yang melihat secara jelas dengan kamera ponselnya.
Prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar, Diana Hikmah, menjelaskan bahwa fenomena Halo merupakan fenomena optis berupa lingkaran cahaya yang mengelilingi matahari atau bulan. Halo terjadi karena adanya refleksi dan pembiasan sinar matahari oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma dari awan Cirrus yang sangat dingin di atmosfer.
Fenomena ini hanya terjadi beberapa saat dan berakhir jika awan Cirrus sudah mulai punah atau menghilang dan atau ditutupi oleh awan-awan lainnya. Fenomena ini, lanjut Diana tidak berpengaruh pada perubahan cuaca.
Hanya saja, saat fenomena itu berlangsung atmosfer cukup stabil dan cuaca cenderung cerah. Sebab, fenomena Halo Matahari bukan fenomena astronomis seperti halnya gerhana matahari.
Fenomena ini bisa terjadi di tempat yang sedang mengalami cuaca cerah dan terdapat awan Cirrus. “Fenomena Halo merupakan fenomena cuaca yang biasa terjadi dan tidak ada hubungannya dengan tanda-tanda perubahan cuaca tertentu,” ujarnya.
Diana mengatakan, tidak semua wilayah di Bali dapat melihat fenomena tersebut. Hal ini dikarenakan kondisi cuaca di Bali tidak sama di semua wilayah. Ada yang sedang cerah dan ada yang sedang mengalami hujan. (Winatha/balipost)