Ilustrasi pasien

DENPASAR, BALIPOST.com – Terkait informasi kematian warga negara asing (WNA) yang merupakan pasien infeksi menular di RSUP Sanglah, ditanggapi Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Rabu (11/3). Pria yang akrab disapa Cok Ace ini dihubungi lewat ponselnya mengatakan pihak pemerintah Provinsi Bali sudah mengambil langkah untuk menghindari informasi yang bias terkait ini.

Ia pun mengatakan sudah melakukan konfirmasi ke Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya. Wagub menyampaikan bahwa WNA ini belum bisa dipastikan mengidap COVID-19.

Sebab, hasil lab dari pasien yang sudah meninggal itu belum keluar. “Belum bisa disimpulkan karena dia sendiri mengidap penyakit paru dan jantung kronis,” ujarnya.

Baca juga:  Ingin Coba Glamping? Datang Saja ke Toya Devasya

Selain itu, kata Wagub, pasien juga mempunyai riwayat hipertensi, diabetes dan yang parah adalah penyakit paru-paru dan jantung. “Hasil lab dari pasien bersangkutan baru bisa keluar dua sampai tiga hari ke depan. Belum, belum bisa dipastikan, karena dia punya penyakit komplikasi,” katanya.

Sebelumnya, salah satu pasien di Ruang Nusa Indah yang merupakan ruangan isolasi merawat pasien infeksi menular di RSUP Sanglah meninggal dunia. Pasien merupakan WNA. Hal ini dibenarkan salah satu sumber di rumah sakit itu.

Baca juga:  PPDB SD, Lagi Orangtua Siswa Mengeluh

Menurutnya, memang benar ada informasi seorang warga negara asing (WNA) meninggal dunia. Informasi itu diterimanya Rabu (11/3) pagi saat jam kantor, sebelum apel pagi. “Iya tadi pas saya tiba di kantor, sempat diumumkan ada seorang WNA meninggal. Sudah ditangani,” kata sumber itu.

Untuk jenazah WNA ini, kata dia, kemungkinan masih berada di kamar jenazah. “Coba dicek langsung ke kamar jenazah ya. Saya kurang tahu,” akunya.

Terkait hal ini, Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit, SpFM (K) DFM, yang dikonfirmasi membenarkan ada pasien WNA yang meninggal. “Untuk yang dirawat di RSUP Sanglah, semua penyakit infeksi sekarang lewat satu pintu. Coba hubungi humas,” katanya.

Baca juga:  Bunuh Pemuda Asal Buleleng, Vonis Enam Anggota PSHT Turun Drastis dari Tuntutan

Ia mengutarakan kalau WNA itu memang sesuai SPO (standar prosedur operasional) penyakit infeksi, tata laksana di rumah sakit. Dirawat di Ruang Nusa Indah.

Ditanyakan apakah pasien meninggal itu menderita Corona karena dirawat di ruang isolasi Nusa Indah? dr. Ida Bagus Putu Alit mengatakan jika infeksi, masih global karena ruangan itu juga merawat pasien demam berdarah, TBC, dan penyakit lainnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN