Petugas kesehatan merawat pasien yang terjangkit virus Corona di Tiongkok. (BP/Antara)

WASHINGTON, BALIPOST.com – Meluasnya penyebaran virus Corona (COVID-19) menyebabkan sejumlah negara mengambil tindakan isolasi. Broadway, Disney, bahkan Wall Street di Amerika Serikat memutuskan tidak beroperasi karena kekhawatiran meluasnya penyebaran virus ini.

Dikutip dari AFP, tak hanya AS yang mengisolasi diri. Sejumlah negara-negara di Eropa juga melakukan hal yang sama, seiring meningkatnya jumlah kasus dan korban meninggal dari virus ini. Bahkan pemerintah di sejumlah negara Eropa memperketat dan membatasi bepergian dan berkumpul dalam jumlah besar. Pertandingan olahraga dan konser juga banyak yang dibatalkan di seluruh dunia.

Baca juga:  Korban Jiwa Longsor di Tribuana Bertambah, Sang Nenek Susul Cucunya

Italia, sebagai episentrum baru wabah ini melaporkan kematian sudah lebih dari 1.000 pasien. Sementara Prancis yang merupakan tetangga Italia mengumunkan penutupan sekolah secara nasional. warga lanjut usia di atas 70 tahun juga diimbau diam di rumah.

Irlandia, Belgia, dan Portugal juga menutup sekolah dalam upaya untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19 yang berdasarkan data WHO sudah mencapai 125 ribu kasus. Negara yang terpapar mencapai 118 negara.

Baca juga:  Belum Sempat Beroperasi Penuh, TPST Tahura Ngurah Rai akan Ditutup

Empat kota di Spanyol, khususnya kawasan Catalonia dikarantina pada Kamis (12/3) waktu setempat, yang pertama di negara itu.

Amerika dengan 1.300 kasus dan 38 kematian, bergerak cepat melakukan penutupan dan pembatalan sejumlah pertandingan olahraga dan hiburan, termasuk Broadway. Bahkan teater terkenal di New York ini akan tutup hingga 12 April.

Museum prestisius di New York, Metropolitan Museum of Art juga memutuskan tutup. Termasuk yang memutuskan tutup adalah Disneyland di California yang merupakan taman bermain terbanyak kedua dikunjungi di seluruh dunia.

Baca juga:  Tim Evaluasi Cek Titik Koordinat Pembangunan Bandara Bali Utara

China mengklaim epidemik telah mencapai puncaknya dan kini mengalami penurunan. Namun infeksi dan kematian di Italia, Spanyol, dan Iran meningkat dramatis.

Pasar saham mengalami terjun bebas, dengan London, Paris, dan Frankfurt menghadapi hari-hari terburuk selama 10 tahun terakhir serta dihantui perlambatan ekonomi global.

Italia melaporkan 189 kasus kematian baru pada Kamis (12/3) dan 15 ribu orang menderita COVID-19. Sementara Spanyol mengalami 3.000 kasus dengan jumlah kematian 80 jiwa. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN