JAKARTA, BALIPOST.com – SDM Unggul adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia Maju. Umat Hindu tidak boleh menjadi penonton dan harus mengambil bagian dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta melahirkan SDM unggul. Demikian dikemukakan Koordinator Staf Khusus Presiden Dr. AAGN Ari Dwipayana saat menjadi pembicara di Seminar Panitia Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1942, Sabtu (14/3).

Karena itu, umat Hindu harus satukan semua potensi yg dimiliki umat, baik melalui Organisasi/Lembaga Umat yang ada, maupun dari peran serta pribadi-pribadi tokoh Hindu itu sendiri dalam langkah besar itu. Seminar Nasional yang mengangkat tema “Keunggulan dan Kerukunan Umat Beragama Menuju Indonesia Maju” dilaksanakan Sabtu (14/3).

Hadir pembicara lintas generasi dan sektor, seperti Koordinator Staf Khusus Presiden Dr. AAGN Ari Dwipayana, Ketua Umum ICHI Dr.Tri Handoko Seto, S.Si.,M.Sc dan Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi Bali Prof. Dr. Phil. I Ketut Ardhana, M.A, yang dipandu Moderator Duta Genre DKI Jakarta, Nanda Rizka Saputri, S.Sos., S.IP. dan dihadiri Kepala Staf Kantor Presiden, Bapak Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P sebagai pembicara kunci atau Keynote Speaker.

Baca juga:  IBTK di Besakih, Ini Rangkaian Acaranya

Ketua Umum PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya dalam sambutannya menegaskan pentingnya umat Hindu bersama-sama pemerintah menyukseskan berbagai program pembangunan, khususnya mewujudkan kerukunan, persatuan dan kesatuan Indonesia. Ia pun mengimbau umat Hindu tidak panik dalam merespon pandemi COVID-19. “Tetap hati-hati, jaga diri dan berdoa semoga Hyang Widhi memberi kebaikan untuk kita, kita yakin pemerintah mampu untuk menghadapi dan menyelesaikan perkembangan pandemi COVID-19,” tutupnya.

Baca juga:  Jelang "Masineb," Umat ke Pura Besakih Mulai Berkurang

Kepala Staf Presidenan (KSP), Moeldoko menyampaikan, umat Hindu sebagai salah satu komponen penting bangsa ini dalam menjaga dan mewujudkan kerukunan, dan meminta ikut bersama-sama dengan pemerintahan Jokowi mewujudkan Indonesia maju 2045. Hal ini lanjut Jenderal kelahiran Kediri, Jawa Timur karena komitmen dan keberhasilan Presiden Jokowi membangun Indonesia.

“Periode pertama Presiden telah membangun 1.387 km jalan tol, 15 Bandara Baru, 19 Pelabuhan Baru, dan banyak lagi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegas mantan Panglima ke-18 ini.

Ari Dwipayana dalam paparanya terkait Jalan Perubahan Menuju Indonesia Maju, menyampaikan 1 abad kemerdekaan Indonesia tepatnya tahun 2045, Indonesia harus sudah mengalami loncatan luar biasa. Indonesia akan menjadi negara maju dengan GDP US$ 23,2 ribu per kapita atau Rp 324,9 juta, GDP nasional mencapai US$ 7,4 triliiun, dengan harapan menjadi negara perekonomian terbesar kelima, dan kemiskinan turun mendekati nol (0%) persen serta balita stunting turun menjadi 5 persen.

Baca juga:  Kendati Pandemi, Perayaan Pagerwesi di Buleleng Berlangsung Khusuk

Lebih lanjut, akademisi UGM ini menyampaikan, mimpi ini dapat terwujud kalau semua bersatu, meningkatkan SDM, memanfaatkan berbagai program pemerintah terkait peningkatan SDM, pendidikan berkualitas, baik dengan KIS, KIP, Program Keluarga Harapan, dan lain sebagainya. Dalam penutupnya, tokoh Puri Kauhan Ubud ini mengajak semua masyarakat, khususnya umat Hindu untuk bersama-sama mengatasi pandemi COVID-19 dengan tidak panik, menjaga imunitas tubuh dan mempercayakan pemerintah akan menyelesaikannya dengan baik. (kmb/balipost)

BAGIKAN