Desa Bayunggede mengandalkan setra ari-ari untuk menarik kunjungan wisatawan. (BP/nan)
BANGLI, BALIPOST.com – Desa Wisata yang satu ini memiliki keunikan untuk menarik kunjungan wisatawan. Desa Bayunggede, Kintamani, itu mengandalkan “setra” (kuburan) ari-ari.

Perbekel Bayunggede, Kintamani, Bangli I Wayan Suarjaya, Rabu (7/6) menjelaskan, Desa Wisata Bayunggede selama ini memang mengandalkan objek wisata setra ari-ari untuk menarik para pengunjung. Dikatakannya, ari-ari bayi yang baru dilahirkan umumnya ditanam, namun di Bayunggede ari-ari bayi itu digantung di sebuah pohon yang ada di lahan khusus.

Baca juga:  Dua Tahun Lebih Nihil, Bali Kedatangan Kapal Pesiar Pertama

“Sebelum ari-ari digantung di tempat yang sudah disiapkan, lebih dulu ari-ari tersebut dimasukkan kedalam sebuah tempurung kelapa. Selanjutnya ari-ari diberikan penghangat, pamor, dan yang lainnya lalu dibunggkus dengan kain kafan,” jelasnya.

Setelah itu ari-ari digantung di pohon. Pengantungan ari-ari ini harus dilakukan orang tua bayi. “Kami mengandalkan setra ari-ari ini untuk menarik pengunjung,” ungkap Suarjaya.

Ia menambahkan, masih diperlukan sejumlah penataan untuk menjadikan Desa Bayunggede sebuah destinasi desa wisata. Saat ini masih dibutuhkan sarana menunjang untuk pengembangan objek wisata, seperti penataan lingkungan, bak sampah, dan pembangunan toilet.

Baca juga:  Usai Soundrenaline, Giliran Bali Open Piano Competition Guncang Bali

Selain itu, ia mengungkapkan desa ini mengalami krisis air bersih. Pada musim panas, warga harus membeli air untuk menunjang desa wisata ini. “Kendala kami memang pada air bersih. Mengingat saat musim kemarau kami krisis air. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan, terpaksa membeli air lewat mobil tanki,” paparnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *