Seorang tenaga medis mengecek suhu tubuh warga di perbatasan Slovenia-Italia. (BP/AFP)

DENPASAR, BALIPOST.com – World Health Organization (WHO) pada Selasa (17/3), meminta negara-negara yang ada di Asia Tenggara untuk mengambil langkah-langkah agresif menangani COVID-19. Pasalnya, dari rilis yang diterima, kasus sudah melampaui 480 dan menyebabkan 8 orang meninggal.

“Situasi ini mengalami peningkatan secara cepat. Kami membutuhkan upaya cepat untuk mencegah virus ini menginfeksi lebih banyak orang,” kata Direktur Regional WHO untuk Kawasan Asteng, Dr Poonam Khetrapal Singh.

Baca juga:  Kluster Sekolah Bermunculan, Wawali Denpasar Indikasikan Kembali Daring

Dari data WHO, delapan dari 11 negara dari kawasan Asteng telah mengonfirmasi adanya COVID-19. Thailand mengonfirmasi 177 kasus, Indonesia 134, India 125, Sri Lanka 19, Maldives 13, Bangladesh 5, Nepal dan Bhutan masing-masing 1 kasus. Jumlah kasus ini meningkat secara cepat.

“Lebih banyak klaster transmisi virus yang terkonfirmasi. Ini merupakan indikasi peringatan dan surveilans efektif, juga pertanda perlunya upaya bersama dan agresif untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19. Kita perlu mengambil langkah banyak dan urgen,” katanya.

Baca juga:  Ini, 4 Tanaman yang Direkomendasikan Ada Dalam Kamar Tidur

Melihat jumlah kasus, jelasnya, banyak negara yang mengalami transmisi COVID-19 dalam komunitas. Ia menambahkan bahwa tindakan yang paling baik adalah mencegah.

Langkah-langkah kesehatan publik sangat penting. “Praktekkan pembersihan tangan secara higienis, menutup mulut saat batuk, dan mempraktekkan social distancing,” tekannya.

Ia mengutarakan perlu ada upaya bersama yang lebih masif dalam menangani situasi yang terus berkembang ini dengan tujuan menyetop transmisi COVID-19. Saat ini virus tersebut sudah mewabah di 150 negara, menyebabkan menurunnya kesehatan banyak orang, komunitas, dan masyarakat, serta ekonomi negara. “Langkah-langkah segera perlu diterapkan. Kita perlu bertindak sekarang,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Dari Kantor PHDI Bali “Disegel” Massa hingga Hasil Uji Lab Kue Dibagi Orang Tak Dikenal
BAGIKAN