Salah satu ogoh-ogoh di Sesetan sedang dinilai. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Keluarnya SE Bersama  Gubernur Bali, PHDI dan Majelis Desa Adat terkait kegiatan rangkaian Nyepi Caka 1942, nampaknya tidak semua bisa diikuti. Seperti kegiatan melasti dan pawai ogoh-ogoh.

Seperti yang akan dilakukan di Sesetan. Pawai ogoh-ogoh dan melasti dipastikan akan tetap berlangsung. Apalagi, untuk pawai ogoh-ogoh akan dilombakan oleh LPM.

Klian Adat Banjar Kaja, Sesetan I Made Sudama, Rabu (18/3) mengungkapkan, rencana kegiatan ini sudah dibahas dalam paruman kemarin malam. Terkait dengan Surat Edaran dari pemerintah, pihaknya tetap akan mengikutinya.

Baca juga:  UU Provinsi Bali Penguatan Hukum Pelestarian Subak

Seperti memberikan pemahaman agar peserta yang ikut ngarak Ogoh-ogoh harus sehat. Bila dalam kondisi sakit tidak diperkenankan ikut serta. Selain itu, sebelum mengarak ogoh-ogoh akan dilakukan penyemprotan disinfektan.

Terkait dengan pembatasan jumlah orang, pihaknya tidak bisa melakukan itu. Terlebih yang mau menonton. semua itu dikembalikan ke masing-masing orang. “Ini akan kita serahkan ke masing-masing orang,” jelasnya.

Ia beralasan ada beberapa tradisi di masing-masing desa adat telah berjalan sejak lama dan sangat terkait dengan keyakinan.

Baca juga:  Jadi Cendera Mata, Gubernur Koster Promosikan Arak Tradisional Bali ke Internasional

Demikian pula dengan kegiatan melasti. Desa Adat Sesetan dipastikan akan melakukan melasti pada Minggu (22/3) mendatang. Lokasi melasti di Suwung Batan Kendal. “Kami akan tetap melakukan kegiatan ini, karena terkait dengan keagamaan dan kami yakin, kekuatan Tuhan di atas segalanya,” jelasnya.  (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN