DENPASAR, BALIPOST.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali memantau 6 distributor besar di Bali untuk memastikan stok pangan. Enam distributor besar itu berada di Bali dan berkontribusi besar terhadap pasokan pangan di Bali.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta mengatakan, dari keenam distributor itu ada yang menyatakan fasilitas gudangnya cukup untuk satu minggu ke pelanggannya. Sedangkan pasokan pangan dari produsen atau petani terus bergulir ke distributor.

Baca juga:  Buwas Hapus OP, Aktifkan Sistem Mobile

Menurutnya, kalaupun ada hambatan distribusi, kebutuhan pangan masih bisa terpenuhi dari dalam provinsi itu sendiri. Mengingat pasokan pangan dari distributor hanya memenuhi 15 persen dari kebutuhan Bali. “Sebetulnya yang datang dari petani kita langsung ini yang cukup besar,” ujarnya Kamis (19/3).

Pemantauan telah dilakukan sejak Rabu (18/3) dan akan terus dipantau setiap 1 – 2 hari. Hasil pemantauan yang dilakukan sejak kemarin, dikatakan ketersediaan pangan ada dan cukup untuk kebutuhan di gudang-gudang distributor selama 1 minggu.

Baca juga:  Pemasaran Ikan Mujair ke Karangasem Tersendat 

Dengan adanya surat edaran dari Satgas Pangan tentang pembatasan pembelian barang – barang kebutuhan di ritel, diakui ia cukup terbantu. “Dengan adanya pembatasan pembelian dari Satgas Pangan, mereka juga mengerem untuk mendistribusikan,” ungkapnya.

Selain itu, kata Jarta beberapa bulan ke belakang, Bali tidak mengalami permasalahan pangan yang berarti karena selama ini kebutuhan Bali tergabung dengan kebutuhan pariwisata. Mengingat saat ini wisatawan yang datang ke Bali jumlahnya turun signifikan, sehingga permasalahan dengan kemananan pangan. “Itu juga yang menyebabkan para grosir ini memiliki kecukupan stok yang cukup. Dulunya menyediakan untuk pariwisata, sekarang tidak tersalurkan, dengan demikian ketersediaan kita untuk masyarakat kita cukup,” ungkapnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Pemkab Badung Dorong Ketahanan Pangan di Desa
BAGIKAN