Suasana pengarakan ogoh-ogoh. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sesuai dengan surat Instruksi Gubernur Bali Nomor 267/01-B/HK/2020 tentang Pelaksanaan Rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1942 di Bali, Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung, batalkan parade dan lomba Ogoh-ogo. Biasanya rutin digelar saat malam pengerupukan.

Menurut Bendesa Adat Pecatu, Made Sumerta, Sabtu (21/3) untuk pelaksanaan parede dan Lomba Ogoh-ogoh dibatalkan, sedangkan prosesi melasti pesertanya akan dibatasi. Prosesi melasti kata Sumerta, akan dilaksanakan dengan naik mobil dan Ngubeng. “Sebelum mulai melasti, tempat pemelastian akan disemprot dengan disinfektan. Sedangkan saat di segara, juga tidak dibarengi dengan gamelan,” katanya.

Baca juga:  Melonjak Puluhan Kasus Positif COVID-19, Sebanyak 10 Orang dari Luar Bali

Pihaknya mengimbau kepada krama, untuk pelaksanaan panca yadnya agar disesuaikan dan tidak mengerahkan banyak orang. Lebih lanjut kata dia, untuk lomba ogoh-ogoh, setelah penelitian, diharapkan tetap di lokasi masing-masing tanpa diarak keluar wilayah dan tidak didampingi oleh pemilik. “Saat penilaian lomba ogoh-ogoh juga disediakan hand sanitizer,” terangnya.

Disinggung tekait objek wisata kawasan luar Uluwatu, tutup untuk pengunjung mulai Sabtu (21/3) sampai batas waktu yang belum ditentukan. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Ini, Pengakuan KS yang Tega Meletakkan Bayi Perempuannya di Teras Rumah Warga
BAGIKAN