MANGUPURA, BALIPOST.com – Dalam rangka mendukung gerakan global Earth Hour 2020, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai memadamkan lampu penerangan dan sejumlah alat elektronik, Sabtu (28/3) malam. Selama satu jam lampu penerangan dipadamkan mulai pukul 20.30 Wita sampai 21.30 Wita.

Gerakan ini diinisiasi organisasi non-pemerintah internasional, World Wide Fund for Nature (WWF). Keikutsertaan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali dalam gerakan switch off yang merupakan puncak pelaksanaan gerakan Earth Hour ini adalah merupakan wujud komitmen PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandar udara, dalam upayanya untuk mendukung gerakan pelestarian dan konservasi alam, baik dalam skala lokal, nasional, dan global.

Baca juga:  Pasang Atap di GOR Bhuana Patra, Buruh Bangunan Tewas

“Seperti di tahun-tahun sebelumnya, di tahun ini kami kembali ikut serta dalam gerakan global Earth Hour. Dipadamkannya sejumlah penerangan di beberapa titik di bandar udara ini merupakan sebagian kecil dari upaya kami untuk ikut serta mendukung gerakan global pelestarian dan konservasi alam,” ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado, Sabtu (28/3).

Baca juga:  Punya Potensi Besar, Bali Bisa Jadi Surganya Ekonomi Digital

Ia mengatakan melalui puncak pelaksanaan gerakan ini, juga dimaksudkan untuk mengurangi dampak global warming. Serta untuk mengurangi dampak perubahan iklim global melalui penghematan energi listrik di bandar udara.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini tidak diadakan sejumlah rangkaian acara yang biasanya menjadi rangkaian kegiatan peringatan Earth Hour. Seperti kegiatan bersih-bersih pantai lingkungan bandar udara, serta seremonial switch off.

“Di tengan wabah pandemi COVID-19 sekarang ini, rangkaian kegiatan yang melibatkan banyak massa tidak kami laksanakan. Jika di tahun sebelumnya seremonial switch off selalu dilaksanakan dengan banyak orang, tahun ini sengaja tidak dilaksanakan,” ujarnya. (Pramana Wijaya/balipost)

Baca juga:  PLTU Celukan Bawang Berisiko Racuni Bali
BAGIKAN