Pasar Sayan. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Pakraman Sayan, Kecamatan Ubud melakukan penutupan pasar sengol di desa setempat mulai Sabtu (28/3). Rencananya penutupan ini akan diberlakukan hingga Jumat (3/4).

Upaya ini dilakukan guna memutus penyebaran covid 19 dengan mengurangi kerumunan. Namun pasar pagi di areal tersebut tetap buka.

Bendesa Adat Sayan, dr. Tjok Gde Ardjana dikonfirmasi Minggu (29/3) menjelaskan langkah itu diamblil guna mengantisipasi dan langkah pencegahan penyebaran COVID-19. Sementara untuk pasar pagi dipastikan beroperasi seperti biasa. “Untuk pasar paginya berjalan seperti biasa, tapi malamnya pasar senggol ditutup dari 28 Maret sampai 3 April,” jelasnya.

Baca juga:  Soal Pembukaan Pariwisata Bali, Wagub Sebut Masih Lakukan Ini

Dikatakan penutupan sengol pasar Desa Sayan itu dilakukan guna kebaikan masyarakat setempat dan desa tetangganya. “Pencegahan sudah semestinya dilakukan, selain itu juga diharapkan warga tidak panik dan jangan stress. Karena penutupan sengol ini langkah mengantisipasi,” imbuh dr. Tjok Ardjana.

Selain pedagang di Pasar Sayan, pedagang di lingkungan Desa Adat Sayan juga telah diberikan surat instruksi. Surat tersebut tertulis bagi pedagang makanan siap saji boleh buka dari pukul 06.00 WITA sampai pukul 20.00 WITA. “Kalau bisa makanan siap saji dalam bentuk bungkusan guna mengurangi kerumuman pembeli,” ungkapnya.

Baca juga:  Giliran Pura Kehen Ditutup untuk Wisatawan

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar itu juga mengatakan apabila para pedagang yang ada di lingkungan Desa Adat Sayan menyiapkan tempat duduk, agar dibatasi jumlah tempat duduknya. Selain itu disampaikan untuk mencegah adanya kerumuman, dan jarak tempat duduk minimal 1 meter. Serta agar menyiapkan sabun cuci tangan atau hand sanitizer. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN