Dewa Made Indra. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan, jumlah pasien positif COVID-19 di Bali hingga Senin (30/3) sebanyak 19 orang. Jumlah ini meningkat hampir 100 persen, sebab sehari sebelumnya hanya 10 orang. Artinya, ada peningkatan 9 orang.

Parahnya, dari 9 orang yang dinyatakan positif tersebut, 8 orang di antaranya merupakan penduduk asli Bali dan 1 orang WNA. Dari 8 orang Bali yang positif tersebut, 3 orang di antaranya positif karena transmisi lokal (positif karena pernah berinteraksi jarak dekat dengan pasien positif sebelumnya). Sedangkan, 5 orang lainnya datang dari luar Bali.

Baca juga:  Seratusan Orang Dikerahkan Bersihkan Sampah Kiriman di Loloan Pantai Dreamland

Dari 8 orang Bali yang dinyatakan positif COVID-19 ini, tentu memiliki makna yang sangat penting dan harus betul-betul pahami dengan baik. Apalagi, 3 orang di antaranya pernah berinteraksi secara langsung dengan pasien positif sebelumnya.

“Artinya sudah ada penularan infeksi dari orang yang sebelumnya positif kepada orang lain. Ini adalah bukti bahwa kalau kita tidak bisa menjaga jarak atau physical distancing dengan orang lain, maka kemungkinan untuk terinfeksi atau tertular itu sangat besar,” tegasnya.

Baca juga:  Tambahannya Pecahkan Rekor Lagi! Empat Zona Merah Jadi Penyumbang Terbanyak Kasus COVID-19

Karena potensi penularan yang terjadi sangat besar, ia pun meminta agar masyarakat tetap mengikuti imbauan pemerintah pusat maupun daerah untuk tetap menjaga jarak (social distancing). Sebab, jika tidak dilakukan dengan baik, ia mengingatkan adanya potensi penambahan penderita COVID-19 yang berasal dari transmisi lokal.

Mengurangi aktivitas di luar rumah harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dan penuh disiplin. “Kalau tidak diikuti dengan baik, maka kemungkinan akan terjadi lagi tambahan transmisi lokal itu,” tegasnya.

Baca juga:  Dua Tahun, Pencemaran Limbah Cair di Kuta Belum Tertangani

Pada kesempatan tersebut, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu waspada, mengurangi aktivitas diluar rumah, bekerja dari rumah, dan belajar dari rumah. “Ke luar rumah apabila ada suatu pekerjaan yang sangat mendesak, dan jika harus ke luar rumah lindungi diri dengan cara rajin mencuci tangan memakai sabun dan lindungi diri dengan menggunakan masker. Usahakan jangan berada pada jarak yang dekat dengan orang lain dan tidak perlu berlama-lama di luar rumah,” pungkasnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN