Achmad Yurianto. (BP/kmb)

JAKARTA, BALIPOST.com – Penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia per pukul 12.00 WIB, Selasa (31/3) mencapai lebih dari 100 pasien. Hal ini diungkapkan Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto dalam video conferencenya terkait penanganan COVID-19.

Menurutnya terdapat penambahan 114 kasus positif sehingga totalnya menjadi 1.528 positif. Sementara yang sembuh di Indonesia bertambah enam orang sehingga menjadi 81 orang. “Total kasus meninggal bertambah 14 menjadi 156 kasus,” jelasnya.

Baca juga:  Tanpa Pengawasan Ketat, PPKM Tak Ada Artinya

Ia pun mengingatkan kembali soal social distancing. “Saya mengingatkan kepada kita semua bahwa kunci keberhasilan penanggulangan COVID-19 ini ada pada kita, karena itu patuhi betul dalam menjaga jarak,” kata Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta.

Dikutip dari Antara, kasus positif COVID-19 di Indonesia secara terinci yaitu di Provinsi Aceh lima kasus, Bali 19 kasus, Banten 142 kasus, Bangka Belitung dua kasus, DI Yogyakarta 23 kasus, DKI Jakarta 747 kasus.

Baca juga:  Ngaku Dapat Bisikan Gaib, Wisatawan Korea Rusak Pura Goa Raja Besakih

Selanjutnya di Jambi dua kasus, Jawa Barat 198 kasus, Jawa Tengah 93 kasus, Jawa Timur 93 kasus, Kalimantan Barat sembilan kasus, Kalimantan Timur 20 kasus, Kalimantan Tengah sembilan kasus, Kalimantan Selatan delapan kasus dan Kalimantan Utara dua kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau tujuh kasus, NTB empat kasus, Sumatera Selatan lima kasus, Sumatera Barat delapan kasus, Sulawesi Utara dua kasus, Sumatera Utara 19 kasus, Sulawesi Tenggara tiga kasus.

Baca juga:  2022, BRI Optimis UMKM Tumbuh Lebih Baik

Adapun di Sulawesi Selatan 50 kasus, Sulawesi Tengah tiga kasus, Lampung delapan kasus, Riau tiga kasus, Maluku Utara dan Maluku masing-masing satu kasus, Papua Barat dua kasus, Papua 10 kasus, serta satu kasus positif di Sulawesi Barat.

Bertambah satu kasus positif COVID-19 pertama di Bengkulu. Sehingga total 32 provinsi di Indonesia telah terpapar penyakit yang disebabkan virus corona tersebut. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN