Paramedis mengevakuasi seorang pasien di Brooklyn, New York. (BP/AFP)

WASHINGTON, BALIPOST.com – Amerika Serikat mencatatkan rekor tertinggi di dunia dalam jumlah kematian akibat COVID-19 harian pada Kamis (2/4) waktu setempat. Dikutip dari AFP, Johns Hopkins University mencatat selama 24 jam hingga Kamis kemarin, jumlah kematian di AS merupakan yang tertinggi di suatu negara sejak pandemi global ini terjadi.

Jumlah kematian yang dicatat oleh Johns Hopkins University ini antara pukul 20.30 Rabu (1/4) hingga waktu yang sama pada Kamis.

Baca juga:  1 Kasus Positif Difteri, Bali akan Berstatus KLB Difteri

Sebelumnya rekor tertinggi dipegang oleh Italia dengan jumlah 969 orang meninggal pada 27 Maret 2020. Sementara di Amerika Serikat, pada Kamis dilaporkan kematian sebanyak 1.169 kasus.

Total kasus kematian AS saat ini mencapai 5.926 kasus sejak awal terjadinya endemi itu di AS. Secara global, Italia masih mencatatkan jumlah kematian terbanyak dengan total 13.915 korban jiwa. Spanyol menguntit di urutan kedua dengan 10.003 kasus kematian.

Baca juga:  Karena Ini, Capaian Vaksinasi Nakes Dosis II di Bali Baru Capai 62 Persen

AS juga melaporkan bahwa hampir 30.000 kasus terjadi dalam 24 jam terakhir. Saat ini jumlah kasus terinfeksi di AS mencapai 243.000, menurut Johns Hopkins.

Ini merupakan seperempat dari sejuta kasus yang sudah dilaporkan secara global.

Kota New York merupakan episentruk dari wabah itu, mencatatkan 1.500 kematian dan 50 ribu kasus positif, berdasarkan data yang dilaporkan pada Kamis oleh Otoritas Kesehatan Kota New York.

Baca juga:  Hari Ini, 4 Zona Merah dan 1 Orange Dominasi Tambahan Kasus COVID-19

Hampir 1,3 juta tes COVID-19 telah dilakukan di AS, menurut Wakil Presiden AS, Mike Pence.

“Kami sekarang melakukan sekitar 100 ribu tes coronavirus per hari,” kata Presiden Donald Trump menambahkan dalam briefing harian tentang penanganan COVID-19.

Gedung Putih memproyeksikan bahwa virus ini paling tidak bisa membunuh sekitar 100 ribu hingga 240 ribu orang di AS. (Diah Dewi/bali

BAGIKAN