BANGLI, BALIPOST.com – Geopark Batur rencananya bakal kembali direvalidasi oleh Unesco sekitar Juni. Namun di tengah pandemi corona seperti sekarang, belum ada kepastian lebih lanjut terkait rencana itu.
Manager Geopark Batur yang juga Sekda Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra mengaku pihaknya belum menerima informasi lebih lanjut terkait rencana revalidasi itu. Menurutnya tidak menutup kemungkinan kegiatan revalidasi bakal diundur. “Karena dimana-mana pandemi corona. Belum ada informasi lebih lanjut, kami masih menunggu. Yang penting laporan kita sudah kita sampaikan ke Unesco,” ungkapnya, Minggu (5/4).
Laporan yang dimaksud, jelas Giri Putra adalah laporan yang berisikan progress report atau perkembangan Geopark Batur selama empat tahun terakhir pasca revalidasi yang pertama. Dia menyebutkan ada sebelas catatan atau rekomendasi yang diberikan Unesco saat revalidasi pertama.
Berdasarkan laporan yang dikirimkan itulah nantinya tim dari Unesco akan mengecek langsung ke lapangan. Mantan Kepala Bapedda Bangli itu mengatakan informasi terkait kepastian revalidasi Geopark Batur akan disampaikan oleh pemerintah pusat melalui kementerian terkait.
Sebab komunikasi yang dilakukan Unesco tidak langsung ke pengelola Geopark Batur melainkan ke pemerintah pusat. “Karena Geopark Batur sudah mengibarkan bendera merah putih di Unesco, sehingga komunikasi biasanya dari Unesco dengan negara Indonesia dalam hal ini Kementerian terkait. Jadi sekarang kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Meski belum ada kepastian terkait jadi atau tidaknya revalidasi tersebut, Giri Putra mengaku pihaknya tetap melakukan persiapan-persiapan termasuk memenuhi rekomendasi yang diberikan tim asesor. Pihaknya tak memungkiri pandemi COVID-19 membuat pihaknya terkendala dalam melakukan kegiatan persiapan.
Namun demikian, sesuai imbauan pemerintah mengenai social distancing pihaknya tetap bekerja melakukan persiapan-persiapann yang bisa dikerjakan dari rumah masing-masing. Salah satunya membuat bahan paparan untuk disampaikan dihadapan tim asesor.
Sekretaris Badan Pengelola Pariwisata Batur Unesco Global Geopark (BUGG) Dewa Ketut Setiadarma terpisah juga mengatakan di tengah pandemi Corona seperti sekarang, beberapa kegiatan yang direncanakan untuk persiapan revalidasi menjadi tertunda. Dia mencontohkan kegiatan Geopark to School dan pelatihan guide local yang kini tidak bisa dilaksanakan.
Meski beberapa persiapan terkendala, pihaknya meyakini hal itu tidak akan berpengaruh terhadap penilaian nantinya. Tim asesor tentunya memaklumi tertundanya kegiatan itu karena pandemi COVID-19. “Walaupun tidak terlaksana, tapi kan program dan rencana dari kita sudah ada,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)