Dua petani bercocok tanam. (BP/eka)

BANGLI, BALIPOST.com – Untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran virus corona (COVID-19) masyarakat saat ini diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah. Sebisa mungkin semua aktivitas, baik bekerja maupun belajar dilakukan dari dalam rumah.

Selama berada di rumah, tentu tidak seluruh waktu dihabiskan untuk bekerja maupun belajar. Di sela-sela waktu senggang, masyarakat bisa mengisinya dengan melakukan aktivitas pertanian.

Menurut Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli I Wayan Sarma, Senin (6/4), selain mampu menghilangkan jenuh, aktivitas tersebut juga tentunya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga. Ia mengatakan selama tinggal di rumah akan sangat bagus mengisi waktu dengan aktivitas pertanian.

Baca juga:  Dari Gubernur Koster Beri Penjelasan Bandara Bali Utara hingga Pembobol Minimarket Ditembak

Mulai dari yang kecil, dengan memanfaatkan lahan pekarangan, pot, polybag hingga hidroponik. Atau bisa juga isi waktu dengan beternak kecil-kecilan seperti ayam kampung, itik dan lainnya.

Aktivitas itu bisa menghasilkan dan memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga. Dari pantauannya, diakui sudah ada beberapa masyarakat yang melakukan kegiatan itu atas inisiatif sendiri.

Di tengah situasi seperti sekarang, Sarma mengatakan pihaknya secara perlahan akan menyarankan mengenai hal itu ke masyarakat melalui petugas penyuluh lapangannya (PPL). “Perlahan. Karena situasi seperti sekarang, kita sudah sampaikan melalui PPL,” ujarnya.

Baca juga:  Pariwisata Lesu, Banyak Warga Karangasem Beralih ke Pertanian

Kata mantan Sekdis PKP itu, selama ini konsumi pangan masyarakat Bangli masih mengandalkan beras. Jika dampak terburuk COVID-19 berpengaruh terhadap ketersediaan pangan, Sarma mengatakan hal yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan pangan nonberas seperti ketela rambat, ketela pohon, jagung dan lainnya. Sejauh ini, ketersediaan pangan beras di Bangli diakuinya masih aman. “Sepanjang distribusi/pasokan dari daerah lain lancar, katanya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN