Petani sedang menyiram tanaman sayur. (BP/eka)

TABANAN, BALIPOST.com – Upaya memperkuat ketahanan pangan di tengah wabah COVID-19 terus dilakukan Tabanan. Kabupaten yang dikenal sebagai lumbung berasnya Bali ini pun mulai bersiap.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti telah mengambil kebijakan yang pada intinya meminta para petani beralih ke komoditi lokal. Kebijakan ini juga sudah ditindaklanjuti oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan.

Melalui petugas penyuluh lapangan di tingkat kecamatan maupun desa, Dinas Pertanian terus melakukan pendekatan dan sosialisasi pada kelompok petani. “Sebenarnya ini baru sebatas imbauan dan tidak serta merta petani bisa tanam langsung begitu saja. Artinya, yang mau merencanakan sayur kebutuhan hotel diharapkan bisa beralih ke sayur kebutuhan pasar lokal,” ucap Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Nyoman Budana, Rabu (8/4).

Baca juga:  Balap Liar, Lima Pelajar "Nginap" Semalam di Polsek Seltim

Menurutnya, pandemi virus Corona tidak berdampak signifikan pada aktivitas petani dalam bercocok tanam. Hanya saja, jika sebelumnya para petani khususnya di Kecamatan Baturiti yang lebih pada komoditi yang dipasarkan untuk hotel maupun restoran, kini diharapkan beralih pada komoditi yang memang dibutuhkan masyarakat lokal. “Kebutuhan sayur mayur saya rasa aman untuk tiga bulan ke depan karena petani sayur juga sudah ada yang mulai panen,” terangnya.

Baca juga:  Putri Suastini Koster Bantu Balita Kurang Gizi dan Bumil di Desa Tista Kerambitan

Diungkapkannya lebih lanjut, belum lama ini pihaknya telah berkoordinasi melalui video conference dengan pemerintah pusat terkait upaya percepatan pengembangan komoditi yang bersumber dari dana pembantuan pusat. “Daerah diminta untuk melakukan percepatan pengembangan komoditi yang dibantu pusat, seperti bawang putih di mana saat ini sudah masuk proses tender dan akan segera direalisasikan,” terangnya.

Sementara untuk ketersediaan beras, relatif masih aman. Ini dilihat dari data estimasi luas tanam, luas panen dan produksi padi tahun 2020 bahwa luas panen pada April dan Mei lebih luas dibandingkan Maret. Pada April, luas panen sebesar 1.641 hektare atau setara 577.243 ton beras dan produksi Mei sebesar 1.128.911 ton beras dengan estimasi luas panen 3.150 hektar.

Baca juga:  Dari Bali Mayoritas Zona Merah! hingga Pasien COVID-19 Meninggal Bertambah Lagi

Angka ini bertambah pada Juni, dengan estimasi luas panen sebesar 6.365 hektare atau setara 2.246.575 ton beras. “Untuk bulan Maret kemarin, estimasi hasil panen tercapai,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN