DENPASAR, BALIPOST.com – Ibukota Bali, Denpasar mencatatkan penambahan signifikan kasus positif COVID-19 baru saat dicek di situs penanganan COVID-19 Denpasar, Kamis (9/4), per pukul 20.05 WITA. Jika sebelumnya pada Rabu (8/4) siang, akumulatif pasien yang terkonfirmasi positif mencapai 10 orang, kini bertambah jadi 20 orang.
Data di https://safecity.denpasarkota.go.id/id/covid19, untuk pasien yang sembuh bertambah 3 menjadi 9 orang. Sementara yang masih dirawat berjumlah 11 pasien. Jadi total pasien COVID-19 di Denpasar saat ini sekitar 32 persen dari akumulatif pasien di Bali yang sebanyak 63 orang.
Untuk penambahan kasus baru ini, otomatis ada penambahan jumlah zona merah. Terdapat 7 desa/kelurahan baru yang masuk zona merah. Rinciannya Sanur (1), Sanur Kauh (1), Tegal Kertha (1), Kesiman (1), Ubung Kaja (1), Sumerta Kaja (1), dan Pemecutan Kaja (1).
Sedangkan untuk 2 pasien positif lainnya ada di dua kawasan yang sudah masuk zona merah yakni di Padangsambian Kaja dan Tonja. Khusus Padangsambian Kaja, 1 pasien sebelumnya sudah dinyatakan sembuh.
Total, Denpasar kini memiliki 15 zona merah dari 43 desa/kelurahan yang ada. Yakni Panjer (1), Sanur (1 sudah sembuh), Padangsambian Kaja (2 dengan 2 sembuh), Pemogan (2 dengan 1 sembuh), Sanur Kauh (1), Dauh Puri Kelod (1), Tegal Kertha (1), Tonja (2), Kesiman (1), Penatih (1), Ubung Kaja (1), Peguyangan Kangin (1 sembuh), Ubung (1 sembuh), Sumerta Kaja (1), dan Pemecutan Kaja (1). Terdapat 2 pasien luar denpasar yang menggunakan alamat di denpasar juga dicatat dalam data itu dan sudah sembuh.
Sementara itu, terdapat penambahan PDP sebanyak 5 orang dari sebelumnya 12 sehingga akumulatif menjadi 17 orang. Dari seluruh PDP itu, baru 1 yang sudah keluar hasilnya negatif, sisanya 16 pasien masih menunggu hasil lab.
Terdapat juga orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 18 orang dan orang dalam pengawasan (ODP) mencapai 55 orang.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Denpasar, Dewa Gede Rai, kembali mengingatkan warga untuk lebih waspada. “Oleh karena itu Pemkot tak henti-hentinya mengingatkan warga untuk lebih waspada, lebih disiplin lagi, melakukan physical distancing, jangan berkerumun, lebih baik diam dulu di rumah kalau tidak penting sekali. Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju penularan virus corona ini dengan melakukan pembatasan-pmbatasan dan sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS),” ujarnya. (Diah Dewi/Asmara Putera/balipost)