Petugas melakukan simulasi penanganan pasien COVID-19 di RSUP Sanglah. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pencegahan penularan COVID-19 ke tenaga medis terus diupayakan. Salah satunya seperti yang dilakukan RSUP Sanglah.

RS rujukan COVID-19 ini menyiapkan ruang dekontaminasi sebelum masuk ruang isolasi. Hal ini dilakukan untuk menjamin keselamatan petugas medis dan petugas lainnya dalam menangani pasien penyakit menular khususnya COVID-19.

Kasubag Humas RSUP Sanglah Dewa Ketut Kresna, Minggu (12/4), mengatakan, ruang dekontaminasi tersebut dilengkapi shower untuk mandi serta bahan untuk membunuh kuman atau virus. Alat pelindung diri (APD) habis pakai juga diganti di ruang tersebut.

Baca juga:  Promosi All New Ertiga, Ini Dilakukan SIT

Selain di ruang isolasi, di jalur kendaraan ambulans IGD RSUP Sanglah juga dilengkapi dengan semprotan disinfektan. Tujuannya, untuk mensterilkan ambulans yang akan masuk IGD.

Hanya saja, alat tersebut hanya membersihkan kendaraan ambulans saja. Mengingat petugas di rumah sakit rentan terhadap virus, upaya pencegahan telah dilakukan sebelumnya.

Seperti memasang wastafel di beberapa titik yaitu di poliklinik, Ruang Nusa Indah, Ruang Mawar, Wing Amertha dan beberapa titik kerumunan. ”Sebelum ada COVID-19, kita sudah menerapkan sterilisasi diri sebelum dan sesudah menangani pasien, karena itu sudah SOP kami,” tegasnya.

Baca juga:  Seorang Dokter di RSUP Sanglah Positif COVID-19, Ini Riwayat Tertularnya

Sebelum disinfektan dilarang, di beberapa tempat juga dipasangi tempat untuk semprotan disinfektan seperti di lobi, IGD, Ruang Ratna dan poliklinik. Sementara, demi memberi perlindungan imunitas, RSUP Sanglah juga memberikan vaksin pada petugas-petugas tertentu seperti front office, petugas gizi, dll.

Dengan dilakukannya upaya pencegahan dengan pemberian vaksin pada petugas gizi, ia memastikan makanan yang disajikan pada karyawan, petugas medis dan utamanya pasien tidak terkontaminasi dan aman. “Makanya RS mendorong masyarakat yang memberikan sumbangan makanan, untuk memberikan bahan baku untuk memastikan keamanan dan menyesuaikan kebutuhan gizi dari pasien dan petugas medis,” jelasnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Kurang dari 24 Jam Sebelum PL, Bukan Bunuh Diri
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *