Simulasi pemakaman jenazah pasien COVID-19. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Mempersiapkan kemungkinan terburuk dari wabah COVID-19. Yon Zipur 18/YKR Gianyar menggelar simulasi pemakaman jenazah pasien COVID-19, Rabu (22/4) pagi. Simulasi pemakaman tersebut mengambil lokasi di kuburan sebelah timur SDN 7 Gianyar. Selama simulasi ini petugas yang melakukan pengamanan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Simulasi dimulai sekitar pukul 08.00 Wita. Proses ini diawali dengan penggunaan APD oleh tim penanganan jenazah COVID-19. Selanjutnya, jenazah dikeluarkan dari ruangan isolasi. Sekitar pukul 08.20 Wita, jenazah pasien yang terpapar di wrapping yakni dibalut plastik dan disemprot dengan cairan disinfektan untuk selanjutnya didoakan. Setelah itu, jenazah pasien yang terpapar dimasukkan ke dalam mobil ambulans untuk selanjutnya dibawa ke kuburan.

Baca juga:  Lima Bulan Kabur, Aji Wijayanto Dihadiahi Timah Panas

Selama proses simulasi berlangsung, arus lalin dialihkan, terutama dari Jalan Raya Ciung Wanara depan RSUD Sanjiwani Gianyar ke arah timur sampai kuburan sebelah timur SDN 7 Gianyar. Setibanya di depan SDN 7 Gianyar inilah seolah-olah jenazah ini mendapat penolakan dari oknum warga. Menyikapi hal tersebut, Babinsa dan Bhabinkamtibmas turun mendekati oknum masyarakat untuk melakukan mediasi. Dalam simulasi itu diceritakan warga bisa menerima penjelasan petugas. Setelah emosi warga mereda, proses penguburan dilakukan dengan lancar.

Baca juga:  Gianyar Kembali ke Zona Merah, Satgas Diminta Ingatkan Masyarakat Disiplin Prokes

Setelah jenazah dikuburkan, selanjutnya dilakukan penyemprotan disinfektan terhadap tim medis yang melaksanakan penguburan jenazah. Disinfektan juga disemprotkan pada kendaraan yang di gunakan mengangkut jenazah.

Pasi Ops Yon Zipur/18 YKR Lettu Czi Heru Trianto menjelaskan, simulasi ini bertujuan untuk kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi kemungkinan terburuk dari wabah COVID-19. “Jika nanti ada musibah pasien yang terpapar COVID-19 meninggal, para tim medis sudah paham tahapan apa saja yang dilaksanakan terhadap jenazah tersebut,” jelasnya.

Baca juga:  Hendak Dites Cepat, Warga Tanpa Identitas Kabur dari RSUD Sanjiwani

Lettu Czi Heru Trianto tidak menampik bila pemakaman jenazah ini berisiko tinggi terpapar virus. Guna meminimalkan resiko inilah, dilakukan prosedur dengan menggunakan APD lengkap. “Kegiatan ini baru pertama kali, sebagai antisipasi. Bila terjadi lonjakan kasus, butuh banyak tenaga, pasukan kami telah siap,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *