Bintang Puspayoga. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 yang tengah melanda Indonesia menimbulkan dampak yang luas pada berbagai aspek terutama terhadap kelompok rentan seperti bayi, balita, anak-anak, ibu mengandung atau menyusui, penyandang disabilitas, dan lansia. Untuk itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) tidak tinggal diam dan terus memastikan terpenuhinya perlindungan dan kesejahteraan pada kelompok rentan termasuk, perempuan dan anak.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam video conference streamingnya mengatakan dampak dari pandemi ini memiliki pengharuh yang berbeda untuk perempuan karena memiliki kebutuhan khusus yang harus dipenuhi. Selain melakukan refocusing anggaran dan KemenPPPA telah melakukan upaya untuk mendorong terwujudnya keadilan gender di masa pandemi COVID-19 saat ini.

Baca juga:  Kementerian PPPA Berikan Pendampingan Pelatihan Kewirausahaan Para Ibu Terdampak Bencana

Diantaranya memastikan agar protokol dan strategi penanganan COVID-19 menjadi lebih responsif gender dan ramah terhadap anak serta mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak. Selain itu, KemenPPPA juga telah menyusun Program Gerakan Bersama Jaga Keluarga Kita (Berjarak) sebagai upaya bersama untuk memastikan bahwa perempuan dan anak aman bersama keluarga dalam menghadapi bahaya paparan COVID-19.

Program Berjarak ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, desa/kelurahan, para pemangku kepentingan lainnya termasuk PKK, lembaga masyarakat, dunia usaha, akademisi, lembaga keagamaan dan lain-lain. KemenPPPA telah mengumpulkan data terpilah perempuan dan anak dari 21 provinsi yang memudahkan untuk memantau kondisi kelompok rentan terdampak, untuk kemudian menindaklanjuti sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Baca juga:  Menteri Bintang Minta Tak Ada Diskriminasi Perempuan Pekerja

Saat ini, untuk jumlah pasien positif dirawat sebanyak 26 anak dan 94 perempuan, pasien positif sembuh sebanyak 9 anak dan 27 perempuan, dan untuk pasien positif meninggal ada sebanyak 6 anak dan 141 perempuan. (Data Pokja Berjarak, 20 April 2020).

“Ayo kita bersama-sama menjadi bagian dari solusi dan mengambil peran dalam melawan COVID-19. Satu hal yang harus kita perhatikan bersama, tetap di rumah, gembira bersama keluarga di rumah,” katanya. (Sri Ardhini/Tokoh)

Baca juga:  SDM Aset Negara Paling Berharga, Dimulai Dengan Pemenuhan Hak Anak
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *