ATLANTA, BALIPOST.com – Tempat fitness, salon kecantikan, dan salon tattoo, mendapatkan lampu hijau untuk buka pada Jumat (24/4) di negara bagian Georgia, AS. Padahal, jumlah kematian di AS akibat COVID-19 saat ini sudah melampaui 50.000 kasus.
Dikutip dari AFP, AS merupakan negara yang terparah terjangkit COVID-19. Jumlah warga terinfeksi mencapai 890.000 kasus dan 51.017 kematin sesuai dengan hasil pencatatan Johns Hopkins University.
Seiring dilonggarkannya kebijakan penguncian wilayah di negara bagian selatan, sejumlah bisnis juga diberikan izin beroperasi. Namun Presiden AS, Donald Trump memperingatkan bahwa Gubernur Georgia, Brian Kemp bertindak terlalu cepat. “Spa, salon kecantikan, salon tattoo, tukang cukur rambut, seharusnya mengambil langkah perlahan,” cuit Trump.
Pada saat yang sama, ia mengatakan bahwa dirinya sudah berbicara dengan Kemp, yang merupakan anggota Partai Republik, untuk melakukan yang terbaik bagi warga Georgia (dan AS).
Pesan yang mendua ini merupakan pernyataan terbaru dari presiden yang kerap mengundang kontroversi dan perdebatan ini. Termasuk, salah satu yang masih ramai dibicarakan adalah pernyataannya untuk menginjeksi disinfektan dalam merawat pasien COVID-19.
Trump berupaya meredam kontroversi tersebut dengan mengklaim pada Jumat, bahwa itu hanya pernyataan sarkastiknya.
Dengan situasi sebulan dikarantina, pelanggan mulai berdatangan awal di sejumlah toko di Georgia.
Salah satu pemilik Barber Shop di Georgia, Chris Edwards, ia melihat pelanggannya yang pertama sudah antre sekitar pukul 07.00 pagi waktu setempat. Ia mengaku sangat senang bisa membuka kembali tokonya yang ada di sebuah mall di Atlanta. “Saya seorang pengusaha kecil. Jika saya tidak memotong rambut, saya tidak menghasilkan uang,” katanya sambil memotong rambut seorang pelanggan.
Edwards menggunakan masker wajah, namun pelanggannya tidak.
Sejumlah toko menerapkan aturan ketat. Salah satu salon kecantikan di Atlanta bahkan mengukur suhu tubuh masing-masing pelanggannya saat memasuki salon. (Diah Dewi/balipost)