Suasana pelayanan IRD RS Nyitdah. (BP/san)
TABANAN, BALIPOST.com – Operasional Rumah Sakit (RS) Nyitdah untuk melayani pasien yang rencananya dimulai per 1 Juni 2017 ini terpaksa diundur. Sebabnya, RS yang direncanakan akan menggantikan BRSU Tabanan ke depan ini belum lengkap alat kesehatan (alkes).

Kondisi ini dibenarkan Direktur RS Nyitdah, dr. Nyoman Wisma Brata, Kamis (15/6). Ia mengatakan dalam memenuhi alkes ini, pihaknya telah melakukan pemesanan Alkes melalui pemesanan e-katalog sesuai dengan syarat pembelian untuk lembaga pemerintahan. “Proyek pemerintah memang harus menggunakan pemesanan melalui e-katalog. Proses ini terhambat kemungkinan karena dalam bulan puasa dan memasuki libur Lebaran,” ujarnya.

Baca juga:  Harus Diwaspadai, Subvarian Omicron di Sejumlah Negara Picu Kenaikan Signifikan

Meski demikian, pihaknya tetap akan berusaha dalam mempercepat pembelian alkes sehingga setidaknya pada minggu ketiga bulan Juni, layanan RS Nyitdah sudah bisa beroperasi. Wisma Brata yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tabanan ini melanjutkan selain mememenuhi Alkes, RS Nyitdah juga melakukan persiapan untuk layanan lainnya salah satunya persiapan tempat tidur untuk layanan rawat inap.

Untuk layanan ini pihak RS Nyitdah juga akan bekerjasama dengan BRSUD Tabanan dalam perawatan pasien. “Layanan rawat inap kami sudah siap 100 persen dan rencananya bekerjasama dengan BRSUD Tabanan dalam hal merawat pasien yang membutuhkan rawat inap,” ujarnya.

Baca juga:  Idap Kanker Lidah, IRT Ini Gantung Diri saat Nyepi

Sistemnya adalah ketika tempat tidur di BRSUD Tabanan penuh, maka pasien rawat inap yang sudah stabil tetapi masih membutuhkan layanan rawat inap akan dibawa ke RS Nyitdah. Wisma Brata melanjutkan, RS Nyitdah juga sedang berusaha untuk mendapatkan dana pihak ke-3 yang akan digunakan untuk pembangungan gedung. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *