Petugas mengenakan APD melakukan evakuasi jenazah. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tindakan bunuh diri dengan cara gantung diri mengagetkan warga di sekitar Kos-kosan Jro Dewi di Jalan Sri Kandi Lingkungan Semarapura Klod Kangin, Klungkung, Senin (27/4) pagi. Istrinya begitu kaget melihat sang suami tergantung dengan tali rapia yang dikaitkan di ventilasi kamar mandi kos.

Meski kasus bunuh diri, petugas evakuasi tak mau ambil risiko di tengah wabah Covid-19. Mereka tetap menggunakan APD lengkap untuk mengevakuasi korban bersama pihak kepolisian.

Baca juga:  Kapolres : Angka Kasus Bunuh Diri di Bangli Masih Tinggi

Kapolsek Klungkung Kompol Nyoman Suparta, membenarkan ada kasus bunuh diri ini. Sebagaimana hasil olah TKP, korban adalah Ida Bagus Made Wardamana, pekerja swasta umur 32 tahun asal Lingkungan Brahmana Bukit Cempaga, Bangli. Dia diketahui pertama kali tergantung oleh istrinya Sang Ayu Made Widnyani (34).

Widnyani saat itu baru datang dari kerja sekitar pukul 07.30 wita. Saat itu, kamar kos sudah dalam keadaan tak terkunci. Dia begitu kaget ketika baru membuka pintu menemukan suaminya sudah tergantung. Dia tak menyangka suaminya melakukan perbuatan senekat itu.

Baca juga:  Dibangun Ratusan Jamban untuk Keluarga Kurang Mampu

Widnyani sempat histeris hingga membuat tetangga kos berdatangan. Salah satunya, I Ketut Sudirna (34). Kebetulan, warga Desa Kutampi Kaler ini kos tepat di sebelah kos korban.

Kaget melihat peristiwa itu, Sudirna bergegas menghubungi pemilik kos untuk selanjutnya melaporkannya kepada pihak kepolisian. Usai menerima laporan, pihak kepolisian mendatangi TKP, melakukan pemeriksaan korban, mencatat identitas saksi-saksi dan melakukan olah TKP. “Motif korban melakukan itu masih lidik. Sesuai keterangan istrinya, korban punya riwayat sakit penyakit dalam,” jelas Kapolsek, sekaligus menepis isu yang dikaitkan dengan wabah COVID-19.

Baca juga:  Tekan Kasus Bunuh Diri, Puskesmas Perlu Dilengkapi Tenaga Terlatih Kesehatan Jiwa

Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Klungkung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tak mau ambil resiko di tengah wabah Covid-19, petugas medis yang melakukan evakuasi, lengkap mengenakan APD (Alat Pelindung Diri). Mayat korban lantas dimasukkan ke dalam kantor jenazah, sebelum diangkut ke dalam mobil jenazah. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *