Ilustrasi. (BP/Suarsana)

DENPASAR, BALIPOST.com – Seorang pasien asal Mataram kini tengah dalam perawatan di RS PTN Universitas Udayana. Pasien ini disebut positif COVID-19 sesuai hasil uji swab di laboratorium kesehatan (Labkes) Mataram.

Akan tetapi di laboratorium kesehatan RSUP Sanglah, hasil lab-nya justru negatif. Kabarnya, pasien tersebut tidak memiliki riwayat kontak dengan orang sakit COVID-19.

Namun, pernah melakukan perjalanan ke Gowa, Makassar. “Sebenarnya kalau sama-sama metodenya PCR, mestinya hasilnya sama. Tetapi perubahan-perubahan itu bisa saja terjadi,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra saat menanggapi hal itu dalam keterangan pers, Rabu (29/4).

Baca juga:  Ingin Mati Bersama, Ibu Tusuk Anak Kandungnya

Untuk memastikannya, lanjut Dewa Indra, maka harus dilakukan pengulangan uji swab. Sekurang-kurangnya diulangi tiga kali untuk memastikan.

Sebab kalau hanya satu atau dua kali, memang terkadang bisa berubah. Kesimpulan baru bisa diambil kalau tiga kali berturut-turut hasil uji lab terus konsisten.

Dalam hal ini, jika tiga kali uji lab hasilnya terus positif maka bisa dikatakan positif. Begitu juga sebaliknya, kalau tiga kali hasilnya negatif maka bisa dinyatakan negatif.

Baca juga:  Dua Hari Jumlah Kasus COVID-19 Harian Nasional Terus Turun, Hari Ini Kembali Naik di Atas 4.000

Tapi kalau berubah, maka uji lab terus diulangi sampai menemukan hasil yang konsisten. “Itu hal yang biasa, di Buleleng kan juga ada kejadian hari ini positif, besoknya negatif,” imbuhnya.

Menurut Dewa Indra, pasien yang dirawat di ruang isolasi akan diambil swabnya sekurang-kurangnya dua hari sekali untuk uji lab. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *