Gubernur Bali, Wayan Koster (kiri) didampingi Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bali, Dewa Made Indra. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Langkah mengisolasi Banjar Serokadan, Desa Abuan, Bangli sudah dilakukan mulagui Kamis (30/4). Keputusan ini diambil oleh Bupati Bangli I Made Gianyar seperti yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali.

Artinya, Banjar Serokadan kini tertutup atau tidak boleh ada yang keluar-masuk ke sana. Ini lantaran di Banjar itu banyak ditemukan hasil rapid test yang reaktif.

Hal ini kembali dibahas dalam rapat teleconference antara Gubernur Bali Wayan Koster dengan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Benny Susianto dan Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunartha dari Gedung Gajah, Jayasabha Denpasar, Jumat (1/5) pagi. Ada dua hal yang dibahas dalam rapat tersebut, yakni hasil rapid test di Desa Abuan, Kabupaten Bangli dan tindak lanjut kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) .

Baca juga:  Ini Indikator yang Sebabkan Bangli Masuk Kembali ke Zona Merah

Terkait hasil rapid test di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Gubernur Bali Wayan Koster meminta agar isolasi ketat dilaksanakan di wilayah tersebut. “Dalam konteks isolasi, saya mohon Pangdam dan jajaran, Kapolda dan jajaran, dapat menugaskan tim di lapangan selama 24 jam dengan bergiliran untuk secara ketat mengawasi pergerakan masyarakat di sana agar bisa dikontrol, agar betul-betul disiplin,” ujarnya.

Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu mengaku tidak ingin menyalahkan siapapun dalam persoalan ini. Namun justru ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyelesaikannya.

Mantan anggota DPR RI ini mengingatkan agar kebutuhan logistik di wilayah isolasi harus dipenuhi. “Koordinasi dengan Bulog agar disiapkan beras untuk bisa segera didistribusikan ke warga. Ini kewajiban kita untuk menyiapkan kebutuhan pangannya dan kebutuhan lainnya selama mereka diisolasi,” ujarnya.

Baca juga:  Hujan Deras, Pohon Tumbang Timpa Bangunan

Ia mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam menyelesaikan persoalan ini. Selain Bangli, perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Karangasem dan Buleleng juga menjadi perhatian Gubernur Bali. “Jika ada masyarakat yang tidak disiplin, maka ambil tindakan tegas agar jangan sampai mereka menyebarkan virus ke yang lainnya,” katanya.

Terkait kedatangan PMI, meski pengelolaannya ada di Gugus Tugas Nasional, Gubernur Koster meminta agar penerimaannya di Provinsi Bali tetap dilakukan dengan baik. “Prinsipnya kita harus siapkan dengan baik,” jelasnya.

Baca juga:  Naik dari Sehari Sebelumnya, Tambahan Kasus COVID-19 dan Korban Jiwa

Sementara itu, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto mengatakan, kebijakan karantina wilayah di Desa Abuan sudah tepat. Pihaknya sudah menyiapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan di wilayah yang kini diisolasi. “Sistem distribusi sudah dilakukan dengan baik oleh Dandim (1626/Bangli-red),” ujarnya.

Pangdam juga mengatakan akan lebih tegas menekankan kebijakan social distancing. Terkait social distancing, Wakapolda Bali mengatakan perlu lebih memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa diam di rumah dan tidak melakukan banyak kegiatan di luar rumah. “Kita memberikan layanan psikologis kepada masyarakat di sana,” katanya.

Terhadap ide ini, Gubernur Koster minta agar Polda menggandeng perguruan tinggi di Bali untuk memberikan layanan psikologis kepada masyarakat. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *