Dewa Made Indra. (BP/rin)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali melaporkan perkembangan rapid test di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Bangli. Rapid test dilakukan menyusul adanya 8 orang warga Banjar tersebut yang terkonfirmasi positif COVID-19 karena transmisi lokal.

Sebelumnya disebutkan oleh Gugus Tugas Provinsi bahwa total warga yang disasar untuk rapid test mencapai 2.300an orang. “Kamis pagi telah dilakukan rapid test terhadap 1.210 orang. Hasilnya, reaktif 443 orang atau positif menurut hasil rapid test,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Provinsi Bali, Dewa Made Indra dalam keterangan pers di Kantor Diskominfos Bali, Jumat (1/5).

Menurut Dewa Indra, warga yang hasil rapid test-nya reaktif langsung diambil spesimen swab-nya secara bertahap. Pertama, spesimen swab telah diambil sebanyak 126 orang yang diuji di laboratorium kesehatan RSUP Sanglah dengan menggunakan metode PCR, Jumat pagi.

Baca juga:  Selama Semester I 2024, Puluhan Sengketa Ketenagakerjaan Terjadi di Badung

Hasil uji swab telah keluar Jumat sore dan seluruhnya negatif. Pengambilan spesimen swab masih dilanjutkan hari ini sebanyak 183 orang.

Demikian juga rapid test masih dilanjutkan menyasar 669 orang warga Banjar Serokadan. Hasilnya, 4 orang dinyatakan reaktif dan sudah diambil spesimen swab-nya untuk diuji di lab, Sabtu (2/5). “Tadi Tim Gugus Tugas Provinsi Bali mengambil swab di sana sebanyak 183 orang. Besok kita upayakan bisa diuji laboratorium meskipun tidak semuanya,” jelasnya.

Baca juga:  Tolak PHK, Puluhan Kayawan dari Sejumlah Hotel "Nglurug" Gedung DPRD Badung

Ini lantaran, kata Dewa Indra, kapasitas laboratorium yang terbatas untuk melakukan pengujian sehingga dilakukan bertahap. Selain di Banjar Serokadan, Desa Abuan Bangli, Sekda Provinsi Bali ini menyebut rapid test juga dilakukan di Desa Padangkerta, Karangasem.

Tepatnya di Banjar Kaleran dengan menyasar 181 warga. Hasilnya, sebanyak 12 orang reaktif atau positif menurut rapid test. Satu diantaranya merupakan seorang balita berusia 4 tahun.

“Swabnya sudah kita ambil dan hasil swab-nya tadi sudah keluar dinyatakan negatif. Sementara 11 orang lagi, hasil swab-nya belum keluar,” jelasnya.

Menurut Dewa Indra, ke-11 warga yang masih menunggu hasil uji swab kini sudah berada di tempat karantina yang dikelola Pemprov Bali. Sama halnya dengan di Banjar Serokadan, Pemerintah Karangasem juga telah menetapkan kebijakan mengisolasi Banjar Kaleran, Desa Padangkerta.

Baca juga:  Dharma Santi Nyepi Tak Hanya Memaknai Dharma Agama, Juga Dharma Negara

Mengingat sebelumnya, ada empat orang warganya yang terkonfirmasi positif COVID-19 karena transmisi lokal. Secara umum, kasus positif COVID-19 di Bali mengalami pertambahan sebanyak 13 orang sehingga jumlah akumulatifnya kini menjadi 235 orang.

Tambahan 13 orang terdiri dari 4 kasus imported case dan 9 kasus transmisi lokal. Pasien yang sembuh juga bertambah 8 orang, sehingga jumlah akumulatifnya menjadi 121 orang atau 51,48 persen. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *