Joe Biden. (BP/AFP)

WASHINGTON, BALIPOST.com – Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden pada Jumat (1/5), buka suara terkait dugaan pelecehan seksual yang ditudingkan padanya. Ia dituding melakukan pelecehan kepada pegawainya, sekitar 27 tahun lalu.

Ia membantah telah melakukan pelecehan seksual. Dikatakannya insiden 27 tahun lalu itu “tidak pernah terjadi.”

Mantan Wakil Presiden AS ini akhirnya buka suara setelah 1 bulan lamanya berdiam diri terhadap tuduhan yang merusak citranya sejak dirinya mengajukan diri sebagai kandidat pimpinan Gedung Putih setahun lalu.

Dikutip dari AFP, Parta Republik telah berupaya menggunakan tuduhan itu untuk menghancurkan prospeknya maju sebagai lawan Donald Trump di Pemilihan Presiden AS pada November mendatang.

“Mereka tidak benar, hal itu tidak pernah terjadi,” kata Biden dalam sebuah pernyataan untuk membantah tudingan pelecehan seksual dari Tara Reade, mantan stafnya saat ia menjabat sebagai senator.

Baca juga:  Timpora Lakukan Pengawasan di Kuta Selatan

Biden (77) mengatakan bahwa Reade yang saat itu merupakan supervisor dan staf seniornya itu tidak pernah mendatanginya dan mengeluhkan atau pun mengangkat isu ini.

Reade menyatakan di podcast pada Maret bahwa Biden yang ketika itu masih menjadi senator melakukan pelecehan seksual terhadapnya di koridor Capitol Hill pada 1993, ketika dirinya berusia 29 tahun.

Reade yang kini berusia 56 tahun menuduh Biden menyudutkannya di dinding ketika dirinya membawakan tas olahraga, meletakkan tangan di roknya, dan melecehkannya.

Reade pada awal 2019, ketika Biden mempersiapkan kampanye kandidat presidennya, merupakan salah satu dari sekian perempuan yang menuduh Biden menyentuh mereka dengan tidak sopan, atau dengan cara yang membuat mereka tidak nyaman.

Sejak saat itu, Reade melaporkan sebuah klaim pelecehan seksual yang lebih serius pada wartawan, dan melaporkan insiden itu ke Kepolisian Washington pada awal April 2020, namun ia tidak menyebutkan nama Biden.

Baca juga:  Jatuh dari Tangga Hotel, WN AS Tuntut Manajemen

Biden muncul dalam sebuah acara berita pagi untuk membantah klaim itu. “Itu tidak benar. Saya dengan tegas mengatakan itu tidak pernah, tidak pernah terjadi,” kata Biden pada MSNBC.

“Saya tidak tahu kenapa setelah 27 tahun, hal ini muncul. Namun saya tidak akan menanyakan motifnya. Saya tidak akan menyerangnya,” tambahnya.

Namun, ia menekankan bahwa dirinya memiliki hak berbicara dan melihat fakta-faktanya.

Trump, yang akan melawan Biden dalam pemilihan presiden sedang sibuk menguru pandemi COVID-19. Trump pun mengalami sejumlah kasus tuduhan seksual dan pelecehan sebelum menjadi presiden.

Trump berbicara pada Jumat dan membela Biden. Ia mengatakan bahwa dirinya akan berkata pada Joe Biden : Lawanlah. Ia pun mengatakan dirinya menjadi korban dari sejumlah tuduhan tak masuk akal ini.

Baca juga:  Sikapi Maraknya Pencurian Pratima, MDA Bangli Keluarkan Imbauan

Biden yang menginginkan transparansi mengatakan sudah meminta para petugas untuk mencari di Badan Arsip Nasional AS, komplain tertulis yang diajukan Reade pada 1993.

“Tidak ada yang saya sembunyikan,” kata Biden.

Namun, Biden menolak ide untuk mencari file itu di dokumennya saat ia berada di senat.

Biden, yang berjanji akan memilih seorang perempuan untuk menjadi wakil presidennya, menekankan bahwa ia akan selalu bekerja meningkatkan kondisi perempuan, termasuk mengusulkan RUU Antikekerasan terhadap Perempuan.

Biden mengungguli Trump dalam poling nasional sebelum pemilihan digelar November, sekitar 5 persen, menurut sebuah survey yang dikompilasi oleh RealClearPolitics.

Sejumlah perempuan memiliki prospek menjadi kandidat wakil presiden Biden, termasuk Senator Kemala Harris dan mantan anggota legislatif Georgia, Stacey Abrams. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *