Ketua Satgas Gotong Royong Penanganan Covid-19 Desa Baturinggit, I Gede Putu Telantik mendamping tim medis memakai APD lengkap saat menjemput PMI positif Covid-19. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Jika sebelumnya ada tiga penambahan kasus baru warga positif COVID-19 asal Kelurahan Padangkerta Kaler, Kecamatan Karangasem, pada Senin (4/5) giliran Kecamatan Kubu yang mencatat adanya penambahan kasus warga positif COVID-19. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, warga yang positif itu berasal dari Desa Adat Bantas, Kecamatan Kubu.

Yang bersangkutan merupakan merupakan seorang PMI. Dengan tambahan satu warga positif COVID-19, kini kecamatan Kubu mencatat dua kasus warganya yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Camat Kubu, I Nyoman Suratika, saat di konfirmasi, Senin (4/5) membenarkan kalau satu warga Baturinggit positif COVID-19. Kata dia, warga yang positif itu, merupakan warga sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Warga ini, telah menjalani tes swab dan hasilnya positif terjangkit COVID-19. “Yang bersangkutan, tadi pagi sudah dijemput oleh petugas kesehatan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap untuk di bawa ke Bapelkes Denpasar,” ujarnya.

Baca juga:  Pedagang Pasar Baturiti di Rapid Tes Antigen

Suratika menambahkan, PMI yang positif ini, sebelumnya menjalani karantina mandiri. Sebab, yang bersangkutan pulang ke Karangasem sebelum adanya program karantina di hotel yang disiapkan oleh pemerintah Kabupaten Karangasem. “PMI ini datang pada 13 April. Saat itu, belum ada karantina yang disiapkan oleh pemerintah. Sehingga, PMI ini, langsung pulang ke rumahnya dan menjalani isolasi mandiri,” katanya.

Dia menjelaskan, petugas kesehatan Kabupaten Karangasem telah melakukan tracing untuk memastikan siapa saja yang telah diajak kontak oleh yang bersangkutan. “Sudah di-tracing oleh petugas kesehatan,” jelasnya.

Sementara Ketua Satgas Gotong Royong Penanganan COVID-19 Desa Baturinggit, I Gede Putu Telantik, didampingi Kelihan Desa Adat Baturinggit, I Ketut Saputra, mengatakan, warga PMI yang positif COVID-19 ini sejatinya merupakan warga Desa Adat Bantas.

Baca juga:  Pemprov Bali Sebut Proyek LRT Tak Masuk Prioritas di Tahun Ini

Hanya saja, yang bersangkutan tinggal di wilayah Desa Adat Baturinggit. “PMI yang positif sudah di rujuk ke Bapelkes Denpasar,” ujarnya.

Telantik menjelaskan, pascadinyatakan positif, petugas kesehatan telah melakukan tracing warga yang sempat diajak kontak oleh yang bersangkutan. Jelas dia, dari hasil tracking yang dilakukan, ada sebanyak 28 orang yang sempat kontak dengan PMI itu.

Yakni, 18 orang dari Desa Adat Bantas, dan 10 orang lainnya berasal dari Desa Adat Baturinggit. “Tadi sudah di rapid test ke 28 orang ini. Dan hasilnya negatif. Untuk selanjutnya, ke 28 orang ini bakal melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Untuk pemantauan warga yang di isolasi akan dilakukan oleh satgas gotong royong penanganan COVID-19 Desa Adat Baturinggit karena ada di wilayah kami,” tegasnya.

Baca juga:  Krisis Iklim Jadi Tantangan Kemanusiaan

Untuk kebutuhan sembako, bagi 28 warga yang akan menjalani isolasi, Telantik menegaskan, sebagai langkah kemanusiaan, pihaknya telah memberikan bantuan sembako kepada warga Desa Adat Bantas. Dan untuk selanjutnya, untuk kebutuhan sembako akan diserahkan ke Desa Adat Bantas.

“Karena Desa Adat Bantas yang memiliki warga, maka kami tidak mencampuri. Nanti, mereka yang akan memberikan bantuan sembako. Kalau warga dari Desa Adat Baturinggit, kami yang akan memberikan sembako untuk keburuhan selama menjalani karantina selama 14 hari,” tegasnya. (Eka Prananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *