NEGARA, BALIPOST.com – Suparman kakak kandung sopir travel, Ahmad Aris, tampak histeris ketika melihat jenasah adiknya yang kepalanya hancur begitu membuka kantong jenasah. Seusai menenangkan diri Suparman mengatakan adiknya itu jadi sopir travel sejak tahun 1986 lalu.
“Terakhir kami bertemu malam Jumat lalu. Istrinya Mujayanah juga sakit jantung. Anaknya meninggal dunia karena DB. Kami tidak ada firasat apa-apa dan tidak menyangka dia pergi seperti ini,” katanya.
Sementara itu, Kades Desa Suci, Kecamatan Panti, Jember M Nur Salim, Minggu (18/6) bersama sejumlah keluarga korban kecelakaan maut di Penginuman Gilimanuk datang ke kamar mayat RSU Negara. Nur Salim mengaku mendapat informasi warganya menjadi korban kecelakaan di Gilimanuk lewat grup facebook warga Jember.
“Setelah saya cek temyata benar. Dan kami langsung jemput ke Jembrana,” kata Nur Salim.
Dikatakan ada tiga warganya yang meninggal dunia dan satu orang selamat. “Yang lainnya dari desa lain,” jelasnya.
Pihaknya setelah berkoordinasi langsung membawa jenasah pulang ke Desa Suci.
Abu Amin seorang korban luka-luka yang di rawat di sal D RSU Negara mengatakan mereka rombongan dijemput travel dari Jember. Mereka mencarter travel dengan urunan Rp 150 ribu per orang. Ayah dua anak ini mengaku akan mudik bersama teman-temannya dan mereka bekerja di pembangunan villa di Kerobokan Badung. “Sepanjang perjalanan saya tidur dan tiba-tiba terkejut mobil oleng dan tabrakan. Saya kesakitan karena tertindih teman karena saya paling bawah karena saya duduk di belakang di tempat duduk nomor dua,” katanya.
Tidak ada firasat apapun musibah ini. Dia merasa sedih melihat teman-temannya delapan orang meninggal dunia. (kmb/balipost)