Gede Suyasa. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALI POST.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng membatalkan rencana menambah kapasitas ruang isolasi pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Keputusan itu diambil karena berbagai pertimbangan.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Drs. Gede Suyasa, M.Pd. Rabu (6/5) mengatakan, menyusul penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mengakibatkan daya tampung di RSP Giri Emas tidak bisa menampung pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 sesuai hasil uji spesimen swab PCR. Menghindari pasien terlantar, gugus tugas lantas melakukan evaluasi dan merancang penambahan ruang isolasi di RSP Giri Emas.

Dari kajian awal, gugus tugas akan membuat ruang isolasi yang diproyeksikan dengan 12 unit tempat tidur. Namun gugus tugas terpaksa membatalkan penambahan ruang isolasi itu. “Analisa awal di RSP Giri Emas masih ada ruang dan diperkirakan ada tambahan ruang dengan 12 tempat tidur. Setelah dikaji lebih teknis oleh Dinas Kesehatan (Diskes) dan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) penambahan di sana tidak bisa dilakukan,” katanya.

Baca juga:  Vaksinasi Booster Kedua Mulai Sasar Nakes, Jutaan Orang Jadi Target

Menurut Suyasa, dari analisa teknis, penambahan ruang isolasi itu tidak bisa dilakukan karena pertimbangan di RSP Giri Emas sudah merawat pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Kalau dipaksakan membuat ruang isolasi baru, dikahwatirkan akan terjadi penularan virus.

Selain itu, selama proses pemasangan alat kesehatan dipastikan akan muncul gangguan kenyamanan terhadap pasien dan juga tim medis yang sedang bertugas di ruang isolasi. Selain kajian teknis, Gede Suyasa mengaku, dalam pengerjaan ruang, gugus tugas kesulitan mencari pekerja untuk memasang alat kesehatan atau menata ruang isolasi yang baru itu.

Baca juga:  Buleleng Laporkan Puluhan Kasus COVID-19 Baru, Bupati PAS Minta Isolasi Mandiri Diintensifkan Cegah Penularan

Apalagi diketahui kalau di RSP Giri Emas sudah merawat pasien terkonfirmasi positif, dikhawatirkan berpotensi menularkan COVID-19. “Tidak mungkin dalam 2 sampai 3 hari kita bisa menyelesaikan pemasnagan alat kesehatan dan fasilitas penunjangnya. Belum lagi, pekerja tidak ada yang berani memasang alat atau memperbaiki ruang itu karena sudah ada pasien yang positif di sana, sehingga untuk sementara rencana penambahan isolasi ini dibatalkan,” jelasnya.

Baca juga:  Tracing Kontak Erat Pasien Positif COVID-19, Belasan Orang Hasil Rapid Testnya Reaktif

Kendati batal menambah ruang isolasi, gugus tugas masih mengupayakan meningkatnya kapasitas ruang isolasi yang masih tersedia. Terlebih, tren kesembuhan pasien yang meningkat, ruang isioasi yang sudah disiapkan sekarang akan dimaksimalkan.

Selain itu, kemungkinan terburuk dengan merujuk pasien ke Rumah Sakit Sangglah di Denpasar seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, dengan merujuk 4 orang pasien terkonfirmasi positif dari RSP Giri Emas ke Rumah Sakit Sanglah. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *